Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Ini Dia 5 Faktor Penyebab Kerusakan Jalan Aspal, Mana Yang Paling Sering Terjadi ?

Jalan raya merupakan prasarana transportasi darat yang memegang peranan yang sangat penting dalam sektor perhubungan, terutama untuk kesinambungan distribusi barang dan jasa maupun perpindahan manusia yang dianggap paling efisien dan murah.

Keberadaan jalan raya sangatlah diperlukan untuk menunjang laju pertumbuhan ekonomi, pertanian, sosial, budaya dan sektor lainnya. Oleh karenanya, pemerintah dewasa ini terus meningkatkan dan mengembangkan pembangunan infrastruktur terutama jalan dengan harapan tidak lagi ada daerah yang terisolasi dan kesejahteraan di setiap daerah akan meningkat.

Namun sering kali pembangunan jalan tidak disertai dengan pemeliharaan yang baik, sehingga menimbulkan berbagai macam permasalahan. Kerusakan jalan merupakan salah satu permasalahan kompleks yang terjadi hampir di setiap daerah di Indonesia.

Tidak jarang kerusakan jalan ini terjadi sebelum masa akhir rencana umur jalan dan pada umumnya kerusakan-kerusakan yang timbul tidak disebabkan oleh satu faktor saja, tetapi merupakan gabungan dari faktor penyebab yang saling terkait. Oleh karena itu, kelalaian atas kerusakan yang kecil akan menimbulkan kerusakan yang jauh lebih besar.

Lalu apa saja faktor penyebab kerusakan pada jalan aspal ? Berikut 5 Faktor penyebab kerusakan jalan aspal.

Tidak Ada Saluran Samping Jalan

Saluran sangat banyak manfaatnya, salah satunya untuk membuat jalan menjadi lebih awet. Alasannya adalah karena air bisa langsung mengalir, tidak menggenang di jalan. Misalnya jalan tidak dilengkapi dengan saluran di samping jalan, maka air akan mengalir di badan jalan yang lama kelamaan akan merusak jalan.

Kualitas Jalan Kurang Baik

Kaitannya dengan mutu jalan, terkadang tidak sesuai dengan standar, baik karena kesalahan perencanaan atau karena pelaksanaan yang tidak sesuai dengan perencanaan. Sering kita jumpai jalan yang belum lama dibangun tapi sudah rusak, besar kemungkinan kualitasnya tidak baik. Bahan material yang dipergunakan, misalnya saat pengecoran jalan tapi menggunakan pasir yang banyak tercampur tanah, maka jalan akan cepat rusak karena bahan material tidak sesuai standar.

Sering Dilalui Kendaraan Dengan Muatan Berlebihan

Setiap jalan punya kelas sendiri-sendiri, kalau jalan sering dilalui kendaraan dengan muatan berat diatas rata-rata yang diperbolehkan, maka jalan tersebut akan cepat rusak karena memikul beban yang terlalu berat. Oleh sebab itu perlu adanya aturan mengenai beban maksimal yang boleh melalui sebuah jalan, kalau di jalan raya biasanya sudah diberi rambu-rambu batas beban maksimal yang boleh melintas.
Kerusakan jalan akibat beban overload
Kerusakan jalan akibat beban overload

Kondisi Tanah

Kondisi tanah yang kurang baik juga bisa membuat jalan cepat rusak. Misalnya saja pada tanah labil, maka kondisi jalan juga akan cepat rusak, apalagi bila sering dilalui kendaraan dengan muatan berat. Contoh lain adalah pada tanah gerak, seperti tanah lempung, pada jenis tanah ini selalu ada pergeseran sehingga jalan akan rentan retak dan rusak.
Kerusakan jalan akibat pergerakan tanah
Kerusakan jalan akibat pergerakan tanah

Perawatan Yang Kurang

Membangun lebih mudah daripada memelihara. Sudah banyak ditemui jalan yang rusak karena tidak pernah dilakukan pemeliharaan. Beberapa hal yang bisa timbul akibat jarang dilakukan pemeliharaan diantaranya akar pohon yang merusak jalan, dahan dan daun menghalangi sinar matahari langsung ke jalan sehingga saat ada genangan air tidak bisa langsung hilang, rumput yang tumbuh dimana-mana, sampah di jalan dan masih banyak lagi akibat kurangnya perawatan jalan. 

Menurut Departemen Pekerjaan Umum dalam Pedoman Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur No. Pt T-01-2002-B, umur rencana perkerasan jalan adalah jumlah waktu dihitung sejak jalan tersebut mulai dibuka sampai saat diperlukan perbaikan berat atau dianggap perlu diberi lapis permukaan yang baru. Selama umur rencana, harus dilakukan pemeliharaan agar perkerasan jalan dapat tetap berfungsi dengan baik dan memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pengguna jalan. 

Besarnya investasi untuk sektor jalan dapat dihemat apabila kualitas infrastruktur jalan yang dibangun mampu dipertahankan dalam kondisi baik sehingga tujuan pemerintah dalam penyediaan akses kepada masyarakat secara lebih luas dan merata dapat tercapai.

Namun, sejauh ini penanganan kerusakan konstruksi perkerasan jalan baik yang bersifat pemeliharaan, peningkatan maupun rehabilitasi, belum dapat dilakukan secara maksimal. Segala upaya yang telah dilakukan dengan terjadinya kerusakan terkesan seolah-olah saling mengejar.

Hal ini kemungkinan terjadi karena pemeliharaan hanya dilakukan terhadap kerusakan secara fisik saja tanpa mengevaluasi lebih lanjut mengenai kemungkinan faktor penyebab lain yang harus diantisipasi agar perkerasan jalan tidak mengalami kerusakan yang sama. 

Umur rencana untuk pembangunan baru perkerasan jalan lentur berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Bina Marga No. 22.2/KPTS/Db/2012 dalam Manual Desain Perkerasan Jalan adalah 20 tahun, sedangkan umur rencana perkerasan untuk peningkatan jalan yaitu 10 tahun. Umur rencana perkerasan jalan tersebut ditetapkan oleh Bina Marga dengan pertimbangan bahwa umur rencana yang lebih besar dari 20 tahun tidak lagi ekonomis jika dilihat dari proses konstruksi baik dalam perencanaan, pelaksanaan maupun pemeliharaan 
M Hadi H, S.T.
M Hadi H, S.T. Sharing and building, berharap dapat berpartisipasi walaupun dalam hal kecil untuk kemajuan pengetahuan - Mengabdi di Dinas Pekerjaan Umum salah satu instansi Pemerintah Daerah

Post a Comment for "Ini Dia 5 Faktor Penyebab Kerusakan Jalan Aspal, Mana Yang Paling Sering Terjadi ?"