Rumah merupakan kebutuhan dasar masyarakat, namun pemenuhan kebutuhan tersebut belum sepenuhnya dapat dilakukan oleh masyarakat. Kondisi ideal setiap 1 KK menghuni 1 rumah belum dapat terpenuhi, karena masih banyak 1 rumah dihuni lebih dari 1 keluarga
Pada tahun 2014 jumlah kebutuhan rumah di Indonesia mencapai 15 juta. Disisi lain pertumbuhan penduduk di Indonesia terus meningkat, sehingga berpengaruh terhadap kebutuhan rumah yang juga terus bertambah
Mengatasi pemenuhan kebutuhan rumah yang sangat tinggi, maka diperlukan suatu upaya penyediaan perumahan yang cepat danberkualitas baik (layak) sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI)
Penyediaan rumah sebaiknya juga dapat mengakomodasi kebutuhan penghuni, seperti pertambahan jumlah penghuni rumah
Berdasarkan hasil kegiatan evaluasi kebijakan Rumah Sehat (RS) dan Rumah Sederhana Sehat (RSH) oleh Tim Puskim tahun 1996-2000, ditemukan bahwa 80% bangunan tempat tinggal telah mengalami perubahan dari bentuk asli karena terjadi kerusakan bangunan atau pertambahan jumlah penghuni rumah
Dalam rangka mendukung upaya percepatan pembangunan perumahan di Indonesia, Kementerian Pekerjaan Umum melalui Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Permukiman telah melaksanakan penelitian untuk menghasilkan teknologi inovasi desain rumah sederhana sehat yang dapat diproduksi dengan cepat
Inovasi tersebut berupa rancangan teknologi konstruksi bangunan rumah tinggal dengan komponen yang kompak dan berukuran modular serta menggunakan sistem bongkar pasang/ knock down yang dapat disediakan secara pabrikasi
Teknologi konstruksi inovatif ini dikenal dengan sebutan Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha) yang telah dirilis pada 20 Desember 2004
Mengenal Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha)
|
Kepanjangan RISHA |
Konsep teknologi Risha terinspirasi dari permainan anak-anak, yaitu lego. Karakter Risha identik dengan permainan tersebut karena desain bangunan rumah dapat diubah-ubah sesuai dengan keinginan atau kebutuhan dari penghuninya
Sama seperti lego, desain Risha adalah perwujudan sebuah desain modular, yaitu konsep yang membagi sistem menjadi bagian-bagian kecil (modul) dengan ukuran yang efisien agar dapat dirakit menjadi sejumlah besar produk yang berbeda-beda
Keunggulan Risha
Risha sebagai bentuk rekayasa teknologi knock down yang digunakan pada bangunan rumah tinggal sederhana sehat,telah sesuai dengan Kepmen Kimpraswil No. 403/KPTS/M/2003 tentang Pedoman Teknis Rumah Sederhana Sehat
Teknologi Risha yang menggunakan bahan beton bertulang dan tidak banyak mengkonsumsi material dari alam sangat layak dikembangkan karena ramah lingkungan dan memenuhi standar.
Sederhana
Prototipe Risha merupakan wujud teknologi tepat guna yang memiliki kesederhanaan bentuk, ukuran dan bahan bangunan. Komponen utama Risha terdiri dari tiga jenis, yaitu: komponen struktural, komponen non struktural/pengisi, dan komponen utilitas.
Cepat
Waktu yang dibutuhkan dalam pemasangan komponen-komponen Risha tipe Rumah Inti Tumbuh (RIT) sekitar 9 jam untuk satu model dengan jumlah tenaga kerja 3 orang pada kondisi tanah ideal atau keras. Pembangunan di atas tanah lunak akan membutuhkan proses tambahan untuk penstabilan lahan yang berdampak kepada penambahan waktu
Fleksibel
Teknologi Risha tidak hanya untuk rumah sederhana tetapi dapat dikembangkan untuk rumah mewah, baik satu lantai maupun dua lantai (dengan memperkuat bagian lantai bawah)
Ramah Lingkungan
Penggunaan material alam dalam teknologi Risha sangat hemat karena pada dasarnya hanya digunakan pada kudakuda panel jendela, dan panel pintu. Berdasarkan hasil penelitian Puslitbang Permukiman tentang konsumsi kayu pada berbagai jenis konstruksi rumah menunjukkan bahwa Risha adalah rumah yang paling hemat dalam konsumsi kayu
|
Tabel Perbandingan Konsumsi Kayu berbagai Tipe Rumah dengan Risha |
Kuat dan durabel
Berdasarkan hasil pengujian (uji tekan, uji geser, uji lentur,dan uji bangunan penuh pada bangunan Risha dua lantai) yang telah dilakukan di laboratorium dan lapangan, menunjukkan bahwa bangunan Risha memiliki keandalan terhadap beban gempa sampai dengan daerah zonasi 6 (yaitu daerah berisiko gempa paling tinggi di Indonesia)
Berkualitas
Teknologi Risha menggunakan sistem cetak sehingga menghasilkan produk dengan ukuran dan spesifikasi yang sama. Kualitas produk teknologi Risha terjamin karena mengacu pada ketentuan yang berlaku dalam Standar Nasional Indonesia (SNI)
Pemanfaatan Risha
Penggunaan teknologi Risha lebih ditujukan untuk pembangunan rumah sederhana sehat bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), penanganan perumahan pengungsi atau rumah darurat, dan dapat digunakan untuk pembangunan bangunan tidak permanen, seperti direksi kit
|
Pemanfaatan Risha |
|
Poliklinik bergaya arsitektur Minang |
|
Rumah transmigrasi di Aceh |
|
Salah satu Sekolah Dasar (SD) dari Risha di Kota Pariaman |
|
Risha dengan arsitektur Bali |
Untuk menjadi Aplikator Risha, Anda dapat melihat cara pengajuannya di
Cara Pengajuan Menjadi Aplikator Teknologi Bina Teknik Risha Ruspin Rumpi Brikon Berbasis Web. Demikianlah Pembahasan Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha), Keunggulan Dan Pemanfaatannya, Pada pembahasan selanjutnya kita kan membahas Komponen, Gambar Dan Ukuran Detail Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha) yang bisa Anda lihat
disini. Akhir kata semoga bermanfaat.
Post a Comment for "Mengenal Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha), Keunggulan Dan Pemanfaatannya"
Silahkan tinggalkan komentar berupa saran, kritik, atau pertanyaan seputar topik pembahasan. Hanya komentar dengan Identitas yang jelas yang akan ditampilkan, Komentar Anonim, Unknown, Profil Error tidak akan di approved