Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Pemanfaatan Teknologi Geo-Membran Untuk Meningkatkan Produksi Garam Nasional (2)

Artikel ini adalah lanjutan dari artikel sebelumnya, yaitu Pemanfaatan Teknologi Geo-Membran Untuk Meningkatkan Produksi Garam Nasional .

Berdasarkan masalah yang ada saat ini maka untuk meningkatkan produksi dan kualitas garam rakyat perlu ada sentuhan teknologi bagi pembudidaya garam rakyat.

Adapun untuk peningkatan produksi perlu penataan lahan yang ada yaitu mengubah lahan dari tradisional menjadi semi intensif, karena pada lahan tradisional umumnya terdiri dari: kolam penampung air muda, kolam peminihan, meja kristalisasi sedangkan kolam penampung air tua hanya ada disekitar meja kristalisasi yang berbentu parit.

Pada lahan semi intensif terdiri dari kolam penampung air muda, kolam peminihan, kolam ulir , kolam penampung air tua dan meja kristalisasi.

Dari perbedaan tersebut pada lahan semi intensif akan cepat didapat air tua yaitu dengan penambahan kolam ulir, dan untuk meningkatkan produksi garam diperluasnya meja kristalisasi hal ini tidak perlu dikawatirkan kekurangan air tua karena stok air tua sudah tersedia di kolam penampung air tua.

Sedangkan untuk meningkatkan mutu garam rakyat yang perlu dilaksanakan oleh pembudidaya garam adalah pengontrolan air tua yang akan dilepas kemeja kristalisasi dimana air tua yang akan dilepas harus mempunyai kepekatan 25° Be agar didapat kristal garam yang baik yaitu kristal garam tersebut tidak mudah rapuh dengan waktu pemanenan minimal 10 hari.

Selain hal tersebut yang perlu mendapat perhatian adalah kondisi meja kristalisasi, karena pada umumnya pembudidaya garam rakyat selama musim kemarau ingin memanen garamnya secara terus menerus, tidak lagi memperhatikan kondisi lapisaan atas meja kristalisasi, padahal dengan pemanenan yang terus menerus menyebabkan tanah lapisan atas meja kristalisasi akan rusak, sehingga akan didapat kristal garam yang warnanya keruh atau kecoklatan.

Untuk mencegah hal tersebut maka pada pembudidaya garam rakyat dalam proses pembuatan garamnya disarankan dengan TEKNOLOGI GEO MEMBRANE.

Lahan Garam dengan Teknologi Geo Membrane

Berdasarkan dari masalah teknologi dan produksi terhadap garam rakyat maka saat ini Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan ( BPPP ) Tegal dalam upaya meningkatkan hasil produksi dan kualitas garam rakyat mengembangkan metode teknologi geo membrane dimana dalam metode tersebut akan didapat garam yang berkualitas sesuai standart SNI dan produksi garam yang dihasilkan akan mengalami peningkatan.

Ketentuan-Ketentuan Penggunaan Teknologi Geo Membrane
Ketentuan-ketentuan dalam penggunaan teknologi geo membrane antara lain :

Lahan yang mau digunakan harus diubah tata letaknya yaitu dari lahan tradisional menjadi semi intensif perubahan tata letak ini dimaksudkan untuk meningkatkan hasil produksi, dimana pada lahan semi intensif terdiri dari beberapa petakan :

  1. Kolam penampung air muda
  2. 2 buah kolam peminihan
  3. Kolam ulir
  4. Kolam penampung air tua
  5. Meja kristalisasi
Dari perubahan lahan tersebut akan dapat meningkatan produksi yang sangat nyata yaitu mencapai 40% hingga 60% hal ini disebabkan dari perbandingan luas lahan dimana 35 % luas lahan digunakan untuk kolam penampung air tua, kolam peminihan, kolam ulir dan kolam penampung air tua. 

Kemudian 65 % digunakan untuk meja kristal, selain produksi meningkat keuntungan yang lain dari sistem semi intensif ini adalah masa produksi yang lebih cepat dimana dalam waktu 14 hari akan cepat didapat air tua sedangkan pada lahan tradisional untuk mendapatkan air tua sampai 30 hari.


Melapisi meja kristalisasi dengan terpal plastik.
Untuk meningkatkan mutu garam rakyat yang saat ini menjadi tuntutan pasar maka petani garam harus mau menambah sarana yang ada.

Karena saat ini produksi garam rakyat dinilai kurang memenuhi syarat SNI, yakni nilai NaCl yang rendah, warna buram kecoklatan dan rapuh. Oleh karena itu untuk mengatasi permasalahan yang ada maka saat ini dikembangkan teknologi geo membrane.

Didalam teknologi geo membrane seluruh meja kristalisasi dilapisi terpal plastik hal ini untuk menjamin terhadap kebersihan produksi garam.

Dengan teknologi geo membrane pembudidaya garam rakyat selama musim garam dapat memanen garamnya secara terus menerus, tidak perlu khawatir lagi terhadap kwalitas garam yang dihasilkan karena kristal-kristal garam tersebut tidak bersentuhan dengan tanah, sehingga akan didapat kristal garam yang putih, bersih dan berbobot.

Selain pada meja kristalisasi yang dilapisi dengan terpal plastik juga pada saluran pemasukan air tua dari kolam penampung air tua ke meja kristalisasi perlu dilapisi terpal plastik, hal ini dimaksudkan untuk mencegah lumpur tanah yang ada pada saluran pemasukan jangan sampai terbawa masuk ke meja kristalisasi, pada saat membagi masuknya air tua ke meja-meja kristalisasi.

Terpal Plastik yang di gunakan.
Terpal plastik yang digunakan untuk geo membrane bisa menggunakan nomor A 12 atau plastik HDPE dengan ketebalan 500 mikron, karena plastik ini mempunyai nilai ekonomis yang tinggi, dimana dalam penggunaanya mampu bertahan sampai empat musim garam dengan perawatan yang baik. 
Didalam perawatan plastik ini, apabila tidak musim garam harus di lepas dari meja kristalisasi kemudian dicuci dan digulung kembali terus disimpan dalam bak air, jangan disimpan pada tempat yang kering, karena kemungkinan akan dirusak oleh tikus.
Cara Pemasangan Geo Membrane
  1. Ukur luasan plastik geo membrane yang akan di gunakan . Buat galengan pada meja kristalisasi sesuai dengan luasan plastik geo membrane.
  2. Gulung atau padatkan meja kristalisasi agar permukaan meja kristalisasi rata.
  3. Bentangkan plastik geo membran pada meja kristalisasi hingga menutupi seluruh permukaan galengan.
  4. Kuatkan pada tepi plastik geo membrane dengan cara memberi pasak kayu pada bagian tepi plastik geo membrane.
Penulis, Burhannudin, Galih Pramudhita. KNOWLEDGE MANAGEMENT Penerapan Teknologi Konstruksi
Daftar Pustaka :
Aris Kabul, 2011. Ramsol, Dirjen KP3K Kementrian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Jakarta
Buku Panduan Pembuatan Garam Bermutu .2002. Badan Riset Kelautan dan Perikanan. Pusat Riset Wilayah Laut dan Sumberdaya Nonhayati. Proyek Riset Kelautan dan Perikanan.
Pemberdayaan Garam Rakyat.2003. Direktorat Jendral Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan Pemasaran Departemen Kelautan dan Perikanan.
Buku Panduan Diklat Teknis Pemberdayaan Garam Rakyat. 2010. Balai Diklat Perikanan Tegal.

M Hadi H, S.T.
M Hadi H, S.T. Sharing and building, berharap dapat berpartisipasi walaupun dalam hal kecil untuk kemajuan pengetahuan - Mengabdi di Dinas Pekerjaan Umum salah satu instansi Pemerintah Daerah

Post a Comment for "Pemanfaatan Teknologi Geo-Membran Untuk Meningkatkan Produksi Garam Nasional (2)"