Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Pengaruh Kadar Abu Ampas Tebu Terhadap Pengembangan dan Nilai CBR Tanah Ekspansif (2)

Artikel ini adalah lanjutan dari artikel sebelumnya, yaitu Pengaruh Kadar Abu Ampas Tebu Terhadap Pengembangan dan Nilai CBR Tanah Ekspansif .

Stabilisasi tanah dengan abu ampas tebu diartikan sebagai pencampuran antara tanah yang telah dihancurkan, abu ampas tebu, yang kemudian dipadatkan sehingga menghasilkan suatu material baru disebut Tanah – Abu Ampas Tebu dimana kekuatan, karakteristik deformasi, daya tahan terhadap air, cuaca dan sebagainya dapat disesuikan dengan kebutuhan untuk perkerasan jalan, pondasi bagunan dan jalan, aliran sungai dan lain-lain.

Stabilisasi tanah dengan abu ampas tebu diartikan sebagai pencampuran antara tanah yang telah dihancurkan, abu ampas tebu, yang kemudian dipadatkan sehingga menghasilkan suatu material baru.

Material baru tersebut adalah Tanah – Abu Ampas Tebu, dimana kekuatan, karakteristik deformasi, daya tahan terhadap air, cuaca dan sebagainya dapat disesuikan dengan kebutuhan untuk perkerasan jalan, pondasi bagunan dan jalan, aliran sungai dan lain-lain.


Pengujian CBR rendaman adalah pengujian yang di lakukan didalam Laboratorium mekanika tanah yang bertujuan untuk mencari besarnya nilai CBR, dan nilai pengembangan CBR didalam keadaan jenuh air, sehingga tanah mengalami pengembangan yang maksimum, yang berarti tanah dan cetakan direndam didalam air selama 4 hari. Hasil dari pengujian CBR rendaman dengan variasi pencampuran dapat dilihat dalam tabel sbb :
Adapun perbandingan Nilai CBR rendam dengan variasi komposisi abu ampas tebu dapat dilihat pada grafik berikut :
Dari grafik diatas terjadi peningkatan nilai CBR rendaman (soaked) dengan penambahan abu ampas tebu sampai dengan komposisi 12%, ini dikarenakan terjadi reaksi antara tanah dan abu ampas tebu jika tercampur dengan air.

Abu ampas tebu mengandung Dari grafik diatas terjadi peningkatan nilai CBR rendaman (soaked) dengan penambahan abu ampas tebu sampai dengan komposisi 12%, ini dikarenakan terjadi reaksi antara tanah dan abu ampas tebu jika tercampur dengan air.

Abu ampas tebu mengandung antar partikel tanah dengan abu ampas tebu disebabkan abu ampas tebu yang memiliki daya ikat yang kecil, sehingga bila penambahan abu ampas tebu yang terlalu tinggi maka akan terjadi penurunan nilai CBR.

Gradasi yang rapat akan lebih stabil apabila menerima beban dan deformasi butiran yang terjadi relatif kecil. Hal ini terjadi karena abu ampas tebu dapat mendistribusikan air ke seluruh sistem sehingga tanah tidak kekurangan kandungan air.

mineral peningkatan kadar air, indeks plastis, kadar lempung dan tekanan tanah penutup. Dari penelitian yang dilakukan menunjukkan pada saat diberi campuran penyusutan yang terjadi tidak terlalu besar sehingga dapat disimpulkan penambahan abu ampas tebu mengurangi pengembangan yang terjadi pada tanah lempung.

Dari hasil pengujian swelling yang perlu dipertimbangkan terhadap terangkatnya pondasi dari kedudukan semula akibat mengembangnya tanah lempung.

Dengan demikian berarti abu ampas tebu mencegah tanah untuk berkembang ataupun menyusut dan kondisi lapisan tanah pun tetap optimun seperti yang diharapkan.

Dari hasil tersebut sementara dapat disimpulkan bahwa air yang meresap kedalam campuran Tanah abu ampas tebu tersebut tidak banyak memberikan pengaruh terhadap peningkatan kekuatan daya dukung campuran justru dapat menurunkan kekuatan daya dukung.
Pada grafik diatas terjadi penurunan nilai pengembangan (swelling) pada CBR rendaman (soaked) seiring dengan penambahan abu ampas tebu, ini disebapkan abu ampas tebu memiliki kembang susut yang kecil (non cohesif) sehingga mempengaruhi pengembangan pada tanah lempung ekspansif.

Tanah asli memiliki nilai tingkat pengembangan yang lebih tinggi dibandingkan dengan tanah yang dicampur dengan abu ampas tebu. Jadi potensi pembesaran volume ini tergantung pada komposisi Gaya dorong yang cenderung mengangkat pondasi dari tanah merupakan fungsi langsung terhadap tekanan mengembang.

Dengan penambahan komposisi abu ampas tebu nilai Sweeling mengalami penurunan dan pada komposisi tertentu dapat meningkatkan nilai CBR.

Penulis,Ahmad  Balla,  S.T, . KNOWLEDGE MANAGEMENT Penerapan Teknologi Konstruksi
Daftar Pustaka :
Anwir, B.S, dan Rosnim Djafar. 1992. Kamus Teknik. Cetakan keduabelas. PT. Pradya Paramita. Yogyakarta 
Braja, M Das. 1993. Mekanika Tanah (Prinsip-prinsip Rekayasa Geoteknis). Jilid I,.Penerbit Erlangga. Jakarta.
Balla, Ahmad. 2016. Pengaruh Kadar Abu Ampas Tebu Terhadap Pengembangan dan Nilai CBR Tanah Ekspansif. Universitas Bosowa. Makassar.
Hardiyatmo, Hary Christady. 2002. Mekanika Tanah I. Gadjah Mada University Press,.Yogyakarta.
Penuntun praktikum MEKANIKA TANAH Laboratorium Mekanika Tanah Jurusan Sipil Fakultas Teknik Bosowa 2012
Shirley LH, Ir, 1994, Penuntun Praktis Geoteknik dan Mekanika Tanah, Nova, Bandung.
Teguh, W dan Hikmat, T. 2011. Pengaruh Kadar Penambahan Abu Ampas Tebu Pada Nilai Kadar Air Optimum, Kepadatan Maksimum, CBR Terendam/Tidak Terendam, Kuat Tekan Bebas dan Indeks Plastis Tanah Lempung Ekspansif
M Hadi H, S.T.
M Hadi H, S.T. Sharing and building, berharap dapat berpartisipasi walaupun dalam hal kecil untuk kemajuan pengetahuan - Mengabdi di Dinas Pekerjaan Umum salah satu instansi Pemerintah Daerah

Post a Comment for "Pengaruh Kadar Abu Ampas Tebu Terhadap Pengembangan dan Nilai CBR Tanah Ekspansif (2)"