Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Faktor Faktor Yang Menentukan Proporsi Campuran Beton

Faktor Faktor Yang Menentukan Proporsi Campuran Beton
Tujuan perancangan campuran beton adalah untuk menentukan proporsi bahan baku beton yaitu semen, agregat halus, agregat kasar, dan air yang memenuhi kriteria workabilitas, kekuatan, durabilitas, dan penyelesaian akhir yang sesuai dengan spesifikasi.

Proporsi yang dihasilkan oleh rancangan pun harus optimal, dalam arti penggunaan bahan yang minimum dengan tetap mempertimbangkan kriteria teknis.

Untuk mencapai suatu kekuatan beton tertentu, rancangan yang dibuat harus melahirkan suatu proporsi bahan campuran yang nilainya ditentukan oleh beberapa faktor. Uraian tentang faktor faktor yang menentukan proporsi campuran beton adalah seperti berikut,

Faktor Air-Semen (fas)

Nilai perbandingan air terhadap semen atau yang disebut faktor air-semen (fas) mempunyai pengaruh yang kuat secara langsung terhadap kekuatan beton. Harus dipahami secara umum bahwa semakin tinggi nilai fas semakin rendah mutu kekuatan beton.

Tipe Semen

Penggunaan tipe semen yang berbeda, yaitu semen Portland tipe I, II, IV dengan semen Portland yang memilki kekuatan awal yang tinggi (tipe III) akan memerlukan nilai faktor air-semen yang berbeda.

Keawetan (Durability)

Pertimbangan keawetan akan memerlukan nilai-nilai kekuatan minimum, faktor air-semen maksimum, dan kadar semen minimum.
Ketentuan nilai-nilai faktor air-semen maksimum dan kadar semen minimum dapat dilihat pada tabel 1 berikut.

Tabel 1 - Kadar semen minimum dan faktor air-semen maksimum
Kondisi   LingkunganJumlah semen   minimum per m3 beton (kg)Nilai faktor   air-semen maksimum
Beton di dalam   ruang bangunan
a. Keadaan   keliling non-korosif2750,60
b. Keadaan keliling korosif disebabkan oleh kondensasi atau   uap-uap korosif3250,52
Beton di luar   ruang bangunan
a. Tidak terlindung dari hujan dan terik matahari langsung3250,60
b. Terlindung dari hujan dan terik matahari langsung2750,60
Beton yang masuk ke dalam tanah
a. Mengalami keadaan basah dan kering berganti-ganti3250,55
b. Mendapat pengaruh sulfat alkali dari tanah atau air tanah3750,52
Beton yang kontinu berhubungan dengan air
a. Air tawar2750,57
b. Air laut3750,52
Keterangan :
a) Tabel - Ketentuan untuk beton yang berhubungan dengan air tanah yang mengandung sulfat
b) Tabel - Ketentuan minimum untuk beton bertulang kedap air

Workabilitas dan Jumlah Air

Sifat kekentalan/konsistensi adukan beton dapat menggambarkan kemudahan pengerjaan beton, yang dinyatakan nilai slump. Suatu nilai slump tertentu yang diharapkan dapat memberi kemudahan pengerjaan sesuai dengan jenis konstruksi yang dikerjakan, untuk suatu ukuran agregat tertentu akan berpengaruh terhadap jumlah air yang dibutuhkan.

Untuk mencegah penggunaan adukan beton yang terlalu kental atau terlalu encer, dianjurkan untuk menggunakan nilai-nilai slump dalam batas-batas sebagai berikut:

Tabel 2 - Nilai-nilai slump untuk berbagai pekerjaan
Jenis PekerjaanSlump   (mm)
Maksimum *Minimum
Dinding, pelat fondasi dan fondasi telapak bertulang7525
Fondasi telapak tidak bertulang, kaison dan konstruksi di bawah   tanah7525
Balok, dinding bertulang10025
Kolom gedung10025
Perkerasan dan pelat7525
Pembetonan masal7525
* Dapat ditingkatkan sesuai dengan metode pemadatan yang digunakan
Pengujian konsistensi beton harus ditentukan dengan mengukur slump sesuai SNI 1972:2008. Adapun menurut Spesifikasi Umum Binamarga tahun 2010 revisi 3, rentang nilai slump yang harus dipenuhi adalah :
  1. Untuk beton yang akan dibentuk dengan acuan berjalan (slipform): 20 - 50 mm
  2. Untuk beton yang akan dihampar dengan acuan tetap (fixform): 50 - 75 mm

Pemilihan Agregat

Ukuran maksimum agregat ditetapkan berdasarkan pertimbangan ketersediaan material yang ada, biaya, atau jarak tulangan terkecil yang ada. Agregat kasar harus dipilih sedemikian rupa sehingga ukuran agregat terbesar tidak lebih dari ¾ jarak bersih minimum antara baja tulangan atau antara baja tulangan dengan acuan, atau celah-celah lainnya dimana beton harus dicor.

Kadar Semen

Kadar semen yang diperoleh dari hasil perhitungan rancangan, selanjutnya dibandingkan dengan ketentuan kadar semen minimum berdasarkan pertimbangan durabilitas, dan dibandingkan juga dengan batas kadar semen maksimum untuk mencegah terjadinya retak akibat panas hidrasi yang tinggi.

Demikianlah Uraian tentang faktor faktor yang menentukan Proporsi Campuran Beton. Semoga bermanfaat dan akhir kata, terimakasih.
M Hadi H, S.T.
M Hadi H, S.T. Sharing and building, berharap dapat berpartisipasi walaupun dalam hal kecil untuk kemajuan pengetahuan - Mengabdi di Dinas Pekerjaan Umum salah satu instansi Pemerintah Daerah

Post a Comment for "Faktor Faktor Yang Menentukan Proporsi Campuran Beton"