Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Tips Mengendalikan dan Mengatasi Bahaya Kebisingan di Area Kerja

Sudah merupakan hal umum jika didalam pekerjaan akan bersinggungan dengan berbagai alat ataupun mesin. Dengan mesin pekerjaan manusia akan sangat terbantu dan lebih cepat, apalagi didalam sebuah pabrik, suara mesin adalah hal biasa yang akan sering didengar oleh pekerja sehari harinya.

Suara yang dihasilkan mesin bermotor maupun aktifitas pekerja sedikit banyak bisa mengganggu pekerja dan menghasilkan polusi suara. Banyak pekerja yang tidak menyadari jika kemampuan pendengarannya terganggu karena bersinggungan dengan polusi suara ditempat mereka bekerja.

Jika masalah polusi suara ditempat bekerja ini tidak diantisipasi, maka bisa mengganggu kesehatan pendengaran pekerja. Bahkan dalam jangka panjang bisa menyebabkan ketulian dan masalah pendengaran serius lainnya.

Pekerja yang tahu ada bahaya kebisingan ditempat kerja itu perlu untuk mengerti bahayanya, begitu halnya perusahaan yang mengelola tempat kerja itu. Perlu dilakukan komunikasi dengan pihak perusahaan bila merasa kalau kebisingan itu dapat beresiko untuk kesehatan pendengaran beberapa pekerja.
level kebisingan lingkungan manusia
level kebisingan lingkungan manusia
Perusahaan sesungguhnya berkewajiban untuk menangani resiko bahaya kesehatan kerja seperti kebisingan. Banyak hal yang perlu dilakukan perusahaan diantaranya :

Memperkirakan Resiko Kebisingan Yang bisa Mengganggu Pekerja Ditempat Kerja 

Pihak perusahaan dapat melakukan taksiran resiko kebisingan melalui identifikasi adakah sumber kebisingan ditempat kerja dan adakah pekerja yang terganggu pendengarannya. Perusahaan perlu mengecek sistem kerja yang dilakukan oleh karyawan, adakah bahaya kebisingan yang dapat menyerang mereka? Taksiran itu harus didasarkan pada info yang terpercaya misalnya dengan terjun segera. Bila ada pekerja yang melakukan komplain maka harus di check benarkah ada sumber kebisingan ditempat kerja.

Melakukan Tindakan Untuk Kurangi Paparan Kebisingan Ditempat Kerja

Setelah perusahaan tahu ada sumber-sumber kebisingan ditempat kerja maka hal yang setelah itu dapat dilakukan yang melakukan tindakan untuk kurangi paparan kebisingan itu. Misalnya bila sumber kebisingannya datang dari mesin, maka dapat mengecek kondisi mesin itu apakah memang beroperasi dengan baik atau ada rusaknya. Mesin yang terlalu bising dapat ditukar dengan mesin yang tidaklah terlalu bising bila memang hal itu sangat mungkin.

Sediakan Pelindung Pendengaran Bila Tidak Bisa Kurangi Kebisingan Tersebut

Saat perusahaan telah berupaya kurangi kebisingan tetapi nyatanya masihlah tidak dapat menangani kebisingan itu maka perusahaan harus sediakan alat pelindung pendengaran. Alat pelindung pendengaran itu sesuai dengan tingkat kebisingan dan harus dapat dipakai saat bekerja.

Alat pelindung pendengaran itu harus dapat membuat perlindungan pendengaran dan sekurang-kurangnya dapat membuat perlindungan nada 85db di telinga. Perlu juga memerhatikan alat pelindung diri yang lain yang dipakai hingga saat dipakai berbarengan akan tidak mengganggu keduanya. Selain alat pelindung diri pendengaran jangan lupa sediakan alat pelindung lain seperti baju pelindung, sepatu safety dll untuk mencegah resiko kecelakaan terhadap pekerja.

Memberikan Keyakinan Kalau Batasan Dari Kebisingan Tidak Terlampaui 

Nilai Ambang Batas kebisingan di tempat kerja berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep. 51/MEN/1999 yang merupakan pembaharuan dari Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja No. 01/MEN/1978, dan Keputusan Menteri Kesehatan No: 405/Menkes/SK/XI/2002 besarnya rata-rata 85 dB-A untuk batas waktu kerja terus-menerus tidak lebih dari 8 jam atau 40 jam seminggu. Perusahaan dapat memakai alat untuk tahu berapakah desibel nada kebisingan yang ada ditempat kerja itu. Bila kebisingan melampaui batas kebisingan yang dapat ditolerir maka perusahaan harus kembali kurangi sumber kebisingan.

Sediakan Pekerja Info, Instruksi, dan Pelatihan

Perusahaan juga perlu sediakan info, instruksi, dan kursus untuk beberapa pekerja ditempat kerja yang memiliki polusi nada. Tempat atau sumber kebisingan perlu di beri sinyal bila memang memerlukan pemakaian alat pelindung.

Pekerja juga perlu diberikan kursus untuk pemakaian alat pelindung pendengaran. Ditempat mana saja mereka harus memakai alat itu. Kursus juga memberi info mengenai apa yang perlu dilakukan pekerja bila mereka alami masalah pendengaran karena bekerja.

Sediakan Pertolongan Kesehatan 

Perusahaan berkewajiban memberi pertolongan kesehatan bila ada pekerjanya yang menanggung derita masalah pendengaran karena kebisingan ditempat kerja. Kebisingan ditempat kerja memang terkadang tidak segera beresiko paka pekerja saat itu juga, tetapi dapat terlihat dampaknya dalam periode waktu tertentu. Perusahaan harus selalu memonitor beberapa pekerjanya dan lingkungan kerja itu agar tidak beresiko untuk pekerja.

Kebisingan ditempat kerja bukan sekedar dapat mengganggu beberapa pekerja ditempat itu. Sekitar lingkungan dapat juga terserang efeknya. Perusahaan harus memerhatikan tempat kerja yang sesuai hingga tidak mengganggu lingkungan di sekelilingnya. Warga sekitar mungkin saja terganggu dengan kebisingan yang datang dari tempat kerja dan mungkin mereka melakukan memprotes pada perusahaan. Penentuan alat kerja dan sistem kerja yang tepat dapat kurangi resiko kebisingan yang terjadi ditempat kerja. Beberapa pekerja dan manajemen perusahaan perlu melakukan komunikasi untuk membuat lingkungan kerja yang nyaman untuk telinga.

Demikianlah Tips Atasi Bahaya Kebisingan di Area Kerja, semoga bermanfaat.
M Hadi H, S.T.
M Hadi H, S.T. Sharing and building, berharap dapat berpartisipasi walaupun dalam hal kecil untuk kemajuan pengetahuan - Mengabdi di Dinas Pekerjaan Umum salah satu instansi Pemerintah Daerah

Post a Comment for "Tips Mengendalikan dan Mengatasi Bahaya Kebisingan di Area Kerja"