Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Pengertian Batching Plan Pada Industri Beton Precast dan Ready Mix

Pengertian Batching Plan Pada Industri Beton Precast dan Ready Mix
Dalam membuat sebuah beton akan dibutuhkan suatu mutu dan parameter yang hendak dicapai, misalnya mutu k dan mutu fc seperti yang sudah di bahas di Mutu Beton K dan F'c . Tentu untuk mencapai suatu hasil yang terukur, dibutuhkan suatu proses yang juga terukur.

Salah satu usaha untuk mencapai mutu beton yang diinginkan adalah dengan menjaga dan membuat mix yang terukur. Beton yang pada prosesnya adalah merupakan campuran yang terdiri dari semen, air dan aggregat dengan ditambah admixture seperlunya untuk tujuan tertentu.

Dalam proses pencampuran dan pembuatan beton, semen air dan aggregat dicampur sedemikian rupa dengan mengikuti job mix formula yang sudah ditentukan. Pencampuran ini bisa dilakukan dengan manual dilapangan.

Untuk proyek yang membutuhkan adukan/coran beton dalam jumlah yang banyak tentu tidak efektif jika dilakukan dengan manual. Maka untuk mencampur dan mengaduk adukan beton dibutuhkan alat/mesin yang lebih terukur dalam pencampuran dengan kapasitas yang besar

Batching plan merupakan seperangkat alat yang terdiri dari berbagai komponen yang menjadi satu kesatuan untuk mencampur Air, semen dan aggregat sesuai dengan takaran yang diinginkan. Batching plan akan mencampur material tersebut dengan baik dan homogen sehingga akan didapatkan beton segar dengan mutu sesuai yang diinginnkan.

Batching plan sekarang ini memiliki banyak jenis yang bisa membuat proses pembuatan beton segar lebih mudah, lebih cepat dan tentunya sesuai dengan mutu yang diinginkan. Batching plan bahkan sudah ada tersedia dengan sistem komputerisasi yang canggih, dimana hanya butuh menginput parameter parameter tertentu maka batching plan akan membuat secara otomatis beton segar sesuai yang diinginkan.

Batching plan sering terlihat ada di perusahaan yang menjual beton fresh atau beton segar dimana pada umumnya disebut dengan perusahaan ready mix. Perusahaan ready mix tersebut akan menjual beton segar kepada konsumen yang membutuhkan, baik itu proyek skala besar maupun dijual kepada individu perorangan untuk membangun ruko, rumah dan bangunan lainnya

Beton akan dikirim ke pemesan sesuai dengan permintaan dan mutu yang diinginkan. Untuk mengirim beton tersebut ke konsumen maka diperlukan concrete mixer truk atau lebih dikenal dengan sebutan mobil molen.

Selain di perusahaan ready mix, batching plan juga ada di perusahaan precast. Pada industri precast, mutu dan konsitensi adukan coran sangat dibutuhkan untuk membuat dan menjaga beton precast sesuai dengan mutu yang diinginkan.

Jenis Batching Plan Berdasarkan Pengadukan

Ada 2 jenis batching plan, dimana perbedaan tersebut berdasarkan pengadukan saja. Adapun 2 jenis batching plan tersebut adalah
  1. Wet Mix Plants
  2. Dry Mix Plants
Wet Mix Plants , menggabungkan beberapa atau semua bahan seperti Dry Mix Plants tadi (termasuk air) di lokasi sentral menjadi Mixer Beton. Bahan dan air dicampur pada Mixer Pan hingga mencapai Slump lalu di pindahkan menuju truk molen (Mixer Truck).

Jenis Wet Mix bisa mengaduk untuk beton slump rendah atau rigid yang sudah siap, jadi bisa diantar dengan keadaan mobil bak terbuka sekalipun.

Dry Mix Plants bisa juga dikenal sebagai Transit Mix Plants, menimbang pasir, kerikil dan semen dengan skala digital atau manual. Semua bahan kemudian dipindahkan ke saluran yang menuju truk molen (Mixer Truck).

Sementara itu, air ditimbang atau diukur secara volumetrik dan dilepaskan melalui saluran pengisian yang sama ke dalam truk molen (Mixer Truck). Bahan ini kemudian dicampur minimal 70 sampai 100 putaran selama perjalanan menuju lokasi proyek.

Pada umumnya perusahaan ready mix menggunakan batching plan dengan sistem dry mix. dimana campuran material di aduk di dalam truk molen pada saat pengiriman ke lokasi pembeli/konsumen

Sedangkan pada perusahaan precast, batching plan yang digunakan adalah bacthing plan jenis Wet mix plant, begitu keluar dari batching plan, adukan sudah jadi dan siap dituangkan kedalam moulding/bekisting.

Adapun bagian- bagian penting dari batching plant yang membantu proses produksi beton antara lain

Cement Silo
Cement silo adalah tempat penyimpanan semen berbentuk tabung tinggi yang berfungsi untuk menjaga kualitas semen tetap baik
Semen silo pada batching plan

Silo Semen
Belt Conveyor
Belt Conveyor adalah alat untuk mengangkut dan memindahkan material agregat halus dan kasar dari bin ke storage bin

Bin
Bin adalah tempat penyimpanan dan pengumpulan material agregat kasar dan agregat halus yang berasal dari penumpukan material di basecamp
bin pada batching plan
Bin penampungan dan pemisahan material
Storage Bin
Storage Bin adalah alat pada batching plant yang berfungsi untuk memisah fraksi agregat yaitu fraksi agregat butir kasar (split), butir menengah (screening), butir halus (pasir), dan fly ash.

Timbangan
Timbangan pada batching plant ada 3 macam yaitu timbangan semen, timbangan agregat, dan timbangan untuk air.

Dosage Pump
Digunakan untuk penambahan bahan admixture seperti retarder ataupun superplasticizer

Tempat Penampungan Air
Berfungsi sebagai supply kebutuhan air pada ready mix

Prinsip kerja dari batching plant adalah mengisi material ke bin, menimbang agregat, menimbang air, menimbang semen, serta menimbang aditif, yang kemudian dituangkan ke dalam mixer untuk dengan kecepatan tertentu sehingga mencapai homogenitas beton.

Penimbangan seluruh material dilaksanakan dengan keakuratan yang sangat tinggi serta diatur secara digital dan waktu pengaduk (mixing time) ditentukan sesuai kapasitas beton dan kualitas yang akan dicapai.

Sistem yang bekerja dalam batching plant ini terdapat instalasi tenaga sebagai berikut :
  1. Tenaga listrik untuk menggerakkan seluruh motor listrik dan Instalasi pengendali;
  2. Tenaga pneumatik (air compressor) untuk menggerakkan buka tutup pintu-pintu agregat;
  3. Instalasi air kerja untuk pengisian mixer;
  4. Hydraulic system untuk pembuka untuk penutup pintu keluaran hasil produk (discharge gate).
  5. Poin yang perlu diperhatikan dalam memilih batching plant, antara lain:
  6. Kapasitas Mixer;
  7. Ukuran agregat maksimum yang dapat diproses;
  8. Slump beton yang bisa dihasilkan;
  9. Tingkat keakuratan hasil timbangan material;
  10. Ketinggian hopper pengisi ke truck mixer;
  11. Kapasitas Silo persediaan semen.
Semua proses dapat disetel secara manual, semi otomatis, dan otomatis. Setiap cycle dengan kapasitas sesuai tipe mixer output batching plant dan beberapa cycle merupakan beton siap pakai (fresh concrete) yang kemudian ditampung dalam ready mix concrete truck untuk siap dikirim ke pemakai
M Hadi H, S.T.
M Hadi H, S.T. Sharing and building, berharap dapat berpartisipasi walaupun dalam hal kecil untuk kemajuan pengetahuan - Mengabdi di Dinas Pekerjaan Umum salah satu instansi Pemerintah Daerah

Post a Comment for "Pengertian Batching Plan Pada Industri Beton Precast dan Ready Mix"