Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Solusi Masalah Transportasi Dengan Program Rekayasa Simulasi


Permasalahan transportasi berupa kemacetan, tundaan, serta polusi udara dan suara kerap kita temui kota besar di Indonesia. Sebelum menentukan cara yang terbaik untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, hal pertama yang perlu dilakukan adalah mempelajari dan mengerti secara terinci faktor-faktor apa saja yang saling terkait yang menimbulkan masalah tersebut.

Kemacetan terjadi diakibatkan oleh adanya konflik atau pertemuan antara jalan satu dengan jalan lain, seperti simpang, perlintasan sebidang dan u-turn.

Kemacetan merupakan dampak negatif yang paling dirasakan bagi para pengguna jalan. Selain itu juga bisa memicu timbulnya masalah-masalah lainnnya, antara lain meningkatnya biaya operasi kendaraan, meningkatnya polusi udara akibat asap dari kendaraan bermotor, meningkatnya polusi suara, masalah kesehatan yang disebabkan oleh polusi kendaraan bermotor, hingga stress dan penurunan produktivitas dalam beraktivitas
Dengan adanya permasalahan tersebut dibutuhkan suatu perencanaan transportasi yang baik sebagai pendukung adanya peningkatan kinerja pada lokasi terkait guna melayani mobilitas orang, barang dan ataupun jasa.

Sebagai contoh pada keadaan macet di lokasi tertentu dilakukan rekayasa lalu lintas dengan cara mengurangi titik konflik untuk mengurangi kemacetan. Namun dalam pelaksanaannya di lapangan membutuhkan biaya yang tidak sedikit, sehingga haruslah disesuaikan dengan manajemen yang baik dengan mempertimbangkan kondisi lalu lintas pada saat dimana dibutuhkan penanganan peningkatan kinerja.

Oleh karena adanya permasalahan tersebut haruslah dilakukan pemecahan masalah dengan metode yang lebih ekonomis namun optimal. Simulasi pemodelan transportasi adalah salah satu alternatif terbaik mengingat biaya dan kendala yang akan dihadapi apabila harus diujicoba langsung di lapangan.

Pemodelan Transportasi

Pemodelan dapat dibagi menjadi tiga kategori yaitu makroskopik (simulasi jaringan transportasi secara section-bysection), mesoskopik (model simulasi yangmenggabungkan sifat makroskopik dan mikroskopik) serta mikroskopik (simulasi pergerakan kendaraan individu dalam arus lalu lintas) (Aghabayk, 2013). 
Secara garis besar sistem transportasi makro terdiri dari beberapa sistem transportasi mikro yang saling terkait dan mempengaruhi. Sistem transportasi mikro tersebut adalah sistem jaringan (prasarana transportasi), sistem kegiatan (kebutuhan akan transportasi), sistem pergerakan lalu lintas (rekayasa dan manajemen lalu lintas), dan sistem kelembagaan.
Simulasi mikroskopik dimaksudkan sebagai setiap jenis moda transportasi dan juga pejalan kaki yang disimulasikan tersebut dapat mewakili secara individual itu sendiri, sehingga perlu mempertimbangkan seluruh parameter yang berpengaruh pada simulasi. 

Pemodelan dan simulasi sistem transportasi kini semakin diminati karena kemudahannya dalam proses pergantian berbagai skenario dengan tetap melihat potensi yang dapat diimplementasikan di lapangan. Software mikrosimulasi yang memiliki keunggulan memodelkan berbagai jenis kendaraan termasuk sepeda motor dan kendaraan tidak bermotor salah satunya adalah Vissim.

PTV-VISSIM merupakan program model simulasi mikroskopik time step dan behaviour based yang digunakan untuk memodelkan lalu lintas perkotaan multi-moda, termasuk mobil, angkutan barang, bus, heavy rail, tram, LRT, sepeda motor, sepeda, hingga pejalan kaki.

Simulasi multi-moda menjelaskan kemampuan untuk mensimulasikan lebih dari satu jenis lalu lintas. Semua jenis bisa berinteraksi satu sama lain. Dalam Vissim, jenis-jenis lalu lintas yang bisa disimulasikan antara lain vehicles (mobil, bus, truk), public transport (tram, bus), cycles (sepeda, sepeda motor), pejalan kaki dan rickshaw.

Program ini dapat menganalisis pengoperasian kendaraan pribadi maupun transportasi umum dengan batasan-batasan seperti geometrik jalan, konfigurasi lajur, komposisi kendaraan, persinyalan lalu lintas, halte bus, perilaku pengemudi dan pengguna jalan yang terjadi dalam suatu sistem transportasi mikroskopik. Simulasi mikroskopik, atau kadang juga disebut mikrosimulasi, berarti tiap kesatuan (mobil, kereta, orang) yang akan disimulasikan, disimulasikan secara individual.
Selain mensimulasikan lalu lintas berbasis jalan, program ini juga dapat memodelkan lalu lintas yang berbasis rel untuk analisis kereta, ataupun trem. Sehingga software ini dapat menjadi alat bantu yang praktis dan ekonomis guna mengevaluasi berbagai alternatif rekayasa transportasi sebagai langkah awal dalam pengambilan keputusan yang lebih efektif dalam perencanaan dan pengembangan model transportasi. 
Simulasi Transportasi Multi-Moda

Penggunaan software vissim dalam analisis lalu lintas Transportasi multi-moda dapat diaplikasikan dalam berbagai macam kasus seperti pengukuran kinerja simpang atau bundaran di suatu lokasi tertentu, optimasi lahan parkir, optimasi sinyal dan simulasi prioritas sinyal untuk pengguna angkutan umum.
Simulasi Pergerakan Manusia/Pedestrian

Simulasi pergerakan pejalan kaki dapat dapat diaplikasikan dalam beberapa kasus seperti optimasi skenario rute evakuasi bencana, rute pedestrian dari dan menuju subway ataupun pedestrian di sisi jalan.
Simulasi Transportasi Umum

Simulasi transportasi umum dalam program vissimdapat diaplikasikan dalam beberapa aspek sepertioptimasi rute jaringan bus, bongkar muat containerlogistik di pelabuhan, optimasi lalu lintas trem atau kereta.
Selanjutnya hasil dari berbagai simulasi yang dilakukan dapat berupa nilai waktu tempuh, kecepatan rata-rata, LoS, tingkat emisi gas buang yang masing-masing disajikan dalam bentuk tabel, grafik dan mapping jaringan sebagai perbandingan.

Gambar berikut merupakan ilustrasi dari output kinerja pada suatu simpang yang dikeluarkan oleh program simulasi vissim berupa Level of Service (kiri) dan kecepatan rata-rata sejumlah ruas jalan disekitar persimpangan (kanan) yang berdasarkan perbandingan dari beberapa skenario simulasi.
Sedangkan gambar berikut merupakan ilustrasi dari output skenario transportasi umum (Bus) yang di simulasikan bertujuan untuk mengoptimasi integrasi jalur bus dan menghasilkan peta jaringan integrasi bus kota di Kota Johannesburg.

Meskipun di Indonesia sendiri software simulasi vissim ini belum begitu luas digunakan, namun apabila diimplementasikan untuk menjadi alternatif rekayasa lalu lintas, tentunya akan menjadi salah satu solusi pemecahan masalah transportasi yang ada dengan cara yang lebih praktis, mampu meminimalisir biaya dan resiko kegagalan.
Hingga saat ini terdapat sejumlah badan yang menggunakan software vissim sebagai alat bantu untuk melakukan kajian dan simulasi. Salah satunya dipergunakan oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) untuk membandingkan kinerja  aktual dengan kinerja rute rencana pada angkutan Transjakarta, APTB, Trans Jabodetabek dan Trans Jabodetabek Ekspress.

Penulis, Yusron Dwi Mangestika Wicakso Sugianto, ST. KNOWLEDGE MANAGEMENT Penerapan Teknologi Konstruksi.
Daftar Pustaka :
Dwi, Yusron. 2014. Perencanaan Pelarangan Pergerakan Belok Kanan di Satu Pendekat Pada Persimpangan Menggunakan Vissim 6. Gunadarma, Depok
Ikhsan, Mohammad. 2011. Analisis Penerapan Transit Signal Priority (TSP) Dengan Strategi Prioritas Aktif Pada Sistem Transjakarta Busway. Universitas Gunadarma, Depok.
PTV AG. 2014. “VISSIM 6 User Manual”. PTV AG. Jerman
Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek. 2015. Rencana Implementasi TransJabodetabek Ekspres, BPTJ. Jakarta

M Hadi H, S.T.
M Hadi H, S.T. Sharing and building, berharap dapat berpartisipasi walaupun dalam hal kecil untuk kemajuan pengetahuan - Mengabdi di Dinas Pekerjaan Umum salah satu instansi Pemerintah Daerah

Post a Comment for "Solusi Masalah Transportasi Dengan Program Rekayasa Simulasi"