Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Jenderal Kardus Dan Jenderal Baper, Seburuk Inikah Politik dan Jenderal di Indonesia?

Politik dan pemilihan presiden merupakan hal yang sangat menarik untuk dibahas. Sehingga banyak orang yang ingin terus mengetahui perkembangan politik indonesia. Semakin dekat pilpres semakin banyak adegan,  drama yang disuguhkan di hadapan masyarakat warga indonesia.

Terkadang politik indonesia itu seperti film sinetron,  berbelit belit dan kadang mudah ditebak.  Terkadang juga seperti drama korea yang setting time sangat lambat. Terkadang juga seperti film mafia Hollywood yang antar geng bersatu untuk mengalahkan geng lain.

Baru baru ini, melalui Twitter ada sebuah pernyataan kontroversial yang di keluarkan petinggi demokrat, Andi Arif yang merupakan wasekjen partai demokrat. Seperti berikut pernyataannya
Jenderal Kardus punya kualitas buruk, kemarin sore bertemu Ketum Demokrat dengan janji manis perjuangan. Belum dua puluh empat jam mentalnya jatuh ditubruk uang sandi uno untuk mengentertain PAN dan PKS.
Dari Cuitan tersebut jika benar,  banyak mengungkapkan adegan di balik layar.  Hal pertama yang menarik perhatian kita adalah masalah UANG.  Apa benar sandiaga uno berani membayar sejumlah uang yang kalau beberapa media menyebut 500 M untuk PAN dan PKS? Politik Uang apalagi ini?  Jangan jangan Sandiaga Uno juga ber Politik Uang dalam pemilihan gubernur wakil gubernur jakarta?

Selanjutnya Jenderal Kardus,  apakah wajar saling serang kubu lawan yang notabenenya adalah hampir koalisi saling menjelekkan di media sosial?  Padahal kita ketahui sebelumnya,  Demokrat dan Gerindra sudah hampir berkoalisi dan bahkan sudah bertemu membahas hal tersebut sampai 3 kali pertemuan.

Lalu,  dari kekecewaan Andi arif tersebut juga bisa diambil kesimpulan,  kalau demokrat kecewa jika bukan sosok seseorang yang di dukung denokrat yang menjadi pendamping prabowo. Berarti demokrat ingin mengajukan atau dengan kata lain demokrat mau berkoalisi jika pendamping Prabowo untuk pilpres 2019 adalah seseorang yang didukung demokrat,  katakanlah Agus AHY. Kalau begitu demokrat mempraktikan politik timbal balik.

Kemudian,  dari pernyataan Andi Arif tersebut tentang jenderal kardus datang balasan dari petinggi Gerindra. Yang namanya juga ada Arif-nya yaitu Arif Poyuono waketum gerindra membalas dengan menyebutkan
Kalau Prabowo itu jenderal kardus, SBY itu jenderal baper, tukang ngeluh

Semakin menarik memang politik di indonesia ini, sementara itu kubu Jokowi yang akan jadi lawan Prabowo di pemilihan presiden nanti belum ada kepastian siapa yang akan jadi Wakil presidennya.  Lalu di kubu Prabowo, topik pembicaraan pendampingnya semakin hangat.

Apakah AHY?  Atau perwakilan partai Koalisi lain? Atau memang Sandiaga uno yang berani membayar?  Ataukah Ustadz Abdul Somad UAS?

Sebagai pengikut perkembangan politik indonesia atau bisa dibilang karena mau tak mau jadi pengikut perkembangan politik Indonesia yang disebabkan dimana mana selalu ada yang membahas politik.  Dari televisi, Sosmed sampai group WA ada saja yang membahas masalah politik sehingga sadar tidak sadar jadi mengikuti perkembangan politik yang semakin panas menjelang pilpres 2019. Saya melihat adu Argumen antara Jenderal Kardus dan jenderal baper diatas sama halnya dengan anak SD yang saling menjelekan bapaknya.

Pernyataan Andi Arif diatas memang sangat kontroversial,  kalau tidak punya bukti kuat harus pikir ulang berkali kali dulu buat cuitan tersebut, Apalagi menyangkut Uang.

Ataukah mungkin pernyataan Andi tersebut sengaja dilempar ke masyarakat untuk melihat respon berbagai kalangan? Dan ujung ujungnya nanti klarifikasi kalau Akun Andi Arif di bajak?  Apakah ini seperti sebuah cerita sinetron yang bisa ditebak,  Atau ada kejutan menjelang akhir episode?

Lagi lagi Ada banyak pertanyaan yang muncul kalau membahas politik.  Sekali bahas tidak langsung selesai,  menunggu episode selanjutnya.

Lalu apa jadi pertanyaan yang paling kamu tunggu jawabannya?  apakah menunggu bagaimana respon Sandiaga Uno dikatakan memberi uang ke PAN dan PKS? Apakah untuk menjadi Calon wakil presiden Prabowo harua mengeluarkan sejumlah uang yang banyak?  Pertanyaan tersebut tidak bisa kita jawab disini.

Tapi kalau anda bertanya,  kenapa situs ilmubeton membahas politik? Jawabannya karena saya merasa hal ini sangat menarik,  selain itu pembahasan kali ini hanyalah selingan sekedar sedikit membahas bagaimana politik indonesia.  Juga mudah mudahan denokrasi indonesia semakin maju dan bisa memajukan konstruksi Indonesia.

Post a Comment for "Jenderal Kardus Dan Jenderal Baper, Seburuk Inikah Politik dan Jenderal di Indonesia? "