Piala Dunia 2018 : Stadion Luzhniki, Inspirasi dari Konstruksi Std. Gelora Bung Karno.
Editorial
Kali ini karena bertepatan dengan acara pesta sepakbola dunia, yaitu Piala dunia Fifa 2018, yang di adakan di RUSIA, maka tidak ada salahnya kalau kita akan membahas tentang piala dunia, Terlepas dari bahasan siapa yang akan memenangkan piala dunia kali ini, baik itu Jerman, Argentina atau Brazil maupun tim kuda hitam lainnya
Tapi kali ini kita akan melihat stadium tempat final piala dunia tersebut. Kali ini Final akan diselenggarakan Di Russia, tepatnya di stadion Luzhniki.
Dibalik kemegahan stadion Luzhniki, ternyata stadion tersebut memiliki banyak kemiripan dengan stadion yang berada di Indonesia SU-GBK, Ya, stadion kebanggan Rakyat Indonesia itu ternyata memiliki sejarah dengan Luzhniki stadium yang ada di Russia.
Stadion Utama Gelora Bung Karno dibuka pada 1962. Stadion dengan kapasitas sekitar 88 ribu penonton ini punya riwayat 'politik' cukup unik.
Pada tahun 1956 Bung Karno melakukan kunjungan kenegaraan ke Uni Sovyet. Indonesia ketika itu memang relatif dekat dengan negara-negara Blok Timur. Bung Karno sempat berpidato di Stadion Luzhniki, Moskow, di hadapan ratusan ribu warga Moskow.Sovyet, kata Bung Karno saat itu adalah, "Saudara yang jauh di mata tapi dekat di hati."
Soekarno adalah salah satu sosok yang paling diagungkan oleh warga Rusia. Semua orang Rusia mengagumi cara ia berorasi yang sangat menggugah siapapun yang hadir, tak terkecuali oleh pemimpin-pemimpin Soviet pada waktu itu, diantaranya dubes Rusia untuk Indonesia, Alexandrovich Zhukov, dan menteri luar negeri Rusia, A.A. Gromyko. Sebagai catatan tambahan, pada tahun itu pula Indonesia dan Rusia secara diplomasi resmi menandatangani perjanjian bilateral.
Setelah kunjungannya ke Moskow, Ir. Soekarno sempat berbicara dengan pemimpin-pemimpin Rusia mengenai kekagumannya terhadap Luzhniki Stadium, serta keinginannya untuk membangun stadion yang sama megahnya dengan apa yang dimiliki Rusia.
Ucapan Soekarno ternyata ditanggapi serius oleh pemerintah Rusia. Sebagai bentuk keseriusan terhadap perjanjian kerja sama bilateral tersebut, Rusia rela menyumbangkan sekitar 12,5 juta dolar untuk pembangunan SUGBK. Angka tersebut tentunya sangat besar pada saat itu
Rusia pun mengirimkan tim arsitek serta pekerja bangunan terbaik guna pembangunan SUGBK yang diresmikan saat Asian Games tahun 1962 silam. Tidak heran jika bangunan kedua stadion sangatlah mirip. Kantor berita Rusia, RIA Novosti, mengklaim kalau pembangunan Stadion Bung Karno juga melibatkan arsitek Sovyet dan tukang-tukang bangunan dari Sovyet.
Berikut beberapa data dari Std. Luzhniki
Capacity : 81 006
Bagaimana menurut anda ? berapa persen menurut anda kemiripannya ?
Tapi kali ini kita akan melihat stadium tempat final piala dunia tersebut. Kali ini Final akan diselenggarakan Di Russia, tepatnya di stadion Luzhniki.
Stadion Luzhniki Sumber : Skyscrappercity.com |
Dibalik kemegahan stadion Luzhniki, ternyata stadion tersebut memiliki banyak kemiripan dengan stadion yang berada di Indonesia SU-GBK, Ya, stadion kebanggan Rakyat Indonesia itu ternyata memiliki sejarah dengan Luzhniki stadium yang ada di Russia.
Stadion Utama Gelora Bung Karno dibuka pada 1962. Stadion dengan kapasitas sekitar 88 ribu penonton ini punya riwayat 'politik' cukup unik.
Pada tahun 1956 Bung Karno melakukan kunjungan kenegaraan ke Uni Sovyet. Indonesia ketika itu memang relatif dekat dengan negara-negara Blok Timur. Bung Karno sempat berpidato di Stadion Luzhniki, Moskow, di hadapan ratusan ribu warga Moskow.Sovyet, kata Bung Karno saat itu adalah, "Saudara yang jauh di mata tapi dekat di hati."
Soekarno adalah salah satu sosok yang paling diagungkan oleh warga Rusia. Semua orang Rusia mengagumi cara ia berorasi yang sangat menggugah siapapun yang hadir, tak terkecuali oleh pemimpin-pemimpin Soviet pada waktu itu, diantaranya dubes Rusia untuk Indonesia, Alexandrovich Zhukov, dan menteri luar negeri Rusia, A.A. Gromyko. Sebagai catatan tambahan, pada tahun itu pula Indonesia dan Rusia secara diplomasi resmi menandatangani perjanjian bilateral.
Setelah kunjungannya ke Moskow, Ir. Soekarno sempat berbicara dengan pemimpin-pemimpin Rusia mengenai kekagumannya terhadap Luzhniki Stadium, serta keinginannya untuk membangun stadion yang sama megahnya dengan apa yang dimiliki Rusia.
Ucapan Soekarno ternyata ditanggapi serius oleh pemerintah Rusia. Sebagai bentuk keseriusan terhadap perjanjian kerja sama bilateral tersebut, Rusia rela menyumbangkan sekitar 12,5 juta dolar untuk pembangunan SUGBK. Angka tersebut tentunya sangat besar pada saat itu
Rusia pun mengirimkan tim arsitek serta pekerja bangunan terbaik guna pembangunan SUGBK yang diresmikan saat Asian Games tahun 1962 silam. Tidak heran jika bangunan kedua stadion sangatlah mirip. Kantor berita Rusia, RIA Novosti, mengklaim kalau pembangunan Stadion Bung Karno juga melibatkan arsitek Sovyet dan tukang-tukang bangunan dari Sovyet.
Berikut beberapa data dari Std. Luzhniki
Country : Russia
City : Moscow
Clubs : -
Category : Design implemented
Tournament World Cup 2018
Cost : RUB 26,600,000,000
Construction : 28/11/2013 - 08/06/2017
Design : SPeeCH, Mosinzhproekt
Engineer : Metropolis
Contractor :Mosinzhproekt
Jika dilihat dari atas, atapnya tidaklah sama persis, dan karena perbedaan inilah sehingga kemiripan GBK dan Luzhniki tidak mirip sampai 100%. Kemiripan antara Luzhniki dan GBK sekitar 85 % cuma beda dari atap tribun dan bentuk tribunnya.
City : Moscow
Clubs : -
Category : Design implemented
Tournament World Cup 2018
Cost : RUB 26,600,000,000
Construction : 28/11/2013 - 08/06/2017
Design : SPeeCH, Mosinzhproekt
Engineer : Metropolis
Contractor :Mosinzhproekt
GBK dan Luzhniki jika dilihat Dari atas |
Post a Comment for "Piala Dunia 2018 : Stadion Luzhniki, Inspirasi dari Konstruksi Std. Gelora Bung Karno."
Silahkan tinggalkan komentar berupa saran, kritik, atau pertanyaan seputar topik pembahasan. Hanya komentar dengan Identitas yang jelas yang akan ditampilkan, Komentar Anonim, Unknown, Profil Error tidak akan di approved