Retak Akibat Korosi Pada Beton
Pada awalnya korosi hanya mengakibatkan perubahan pada tampilan beton. Karat yang dihasilkan akan menyebabkan permukaan beton berubah warna menjadi kuning kecoklatan.
Meskipun sesungguhnya pada tahap ini telah terjadi kehilangan luasan tulangan, pengaruhnya belum mengakibatkan penurunan kekuatan penampang beton secara berlebihan.
Dengan berjalannya waktu, karat akibat korosi berakumulasi pada permukaan tulangan dan mulai mendesak kulit beton (concrete cover).
Karat mempunyai volume yang besarnya antara 4 s,d 6 kali volume awal besi tulangan. Penambahan volume akibat karat akan menimbulkan terjadinya desakan dan tarikan di dalam beton. Bila tegangan tarik yang terjadi sudah melebihi kekuatan tarik beton, maka akan terjadi retak (cracking).
Retak secara individu akan bertambah lebar dan bertambah panjang dan pada waktu yang bersamaan akan terbentuk retak-retak baru
Bila terjadi retak yang berdekatan dalam jumlah yang cukup banyak maka akan terjadi pengelupasan beton (spalling) dan delomination, seperti digambarkan pada Gambar .1 dan Gambar 2.
Beton yang terkelupasakan menyebabkan tulangan terbuka dan tidak terlindung dari lingkungan yang korosif. Kondisi ini akan semakin meningkatkan kecepatan korosi, yang pada gilirannya akan meningkatkan kecepatan penurunan kekuatan penampang.
Pengelupasan kulit beton akibat korosi akan mengakibatkan luas penampang beton berkurang secara drastis dan secara otomatis kekakuan (momen inersia) penampang juga akan berkurang.
Kondisi ini akan mengakibatkan peningkatan lendutan (deflection). Lendutan yang berlebihan akan menimbulkan kerusakan pada bagian bangunan yang berada diatas, dibawah atau didekat balok yang mengalami korosi (misalnya dinding retak, plafond melendut dll).
Bila korosi ini dibiarkan saja maka tidak tertutup kemungkinan elemen struktur yang terkena korosi akan mengalami kegagalan dalam memikul beban yang bekerja.
Bila elemen struktur yang gagal merupakan elemen struktur utama atau jumlah elemen struktur yang gagal sernakin bertarnbah banyak, maka kegagalan struktur secara keseluruhan mungkin terjadi (total collapse).
Berdasarkan uraian diatas, maka pengaruh korosi pada bangunan dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu
Dengan berjalannya waktu, retak akan bertambah lebar dan bertambah panjang dan pada saat yang bersamaan retak-retak baru akan terbentuk. Proses terjadinya retak dapat ditunjukkan pada Gambar berikut.
Demikianlah Pengaruh Korosi yang dapat menyebabkan retak pada beton. Semoga bermanfaat.
Meskipun sesungguhnya pada tahap ini telah terjadi kehilangan luasan tulangan, pengaruhnya belum mengakibatkan penurunan kekuatan penampang beton secara berlebihan.
Dengan berjalannya waktu, karat akibat korosi berakumulasi pada permukaan tulangan dan mulai mendesak kulit beton (concrete cover).
Karat mempunyai volume yang besarnya antara 4 s,d 6 kali volume awal besi tulangan. Penambahan volume akibat karat akan menimbulkan terjadinya desakan dan tarikan di dalam beton. Bila tegangan tarik yang terjadi sudah melebihi kekuatan tarik beton, maka akan terjadi retak (cracking).
Retak secara individu akan bertambah lebar dan bertambah panjang dan pada waktu yang bersamaan akan terbentuk retak-retak baru
Bila terjadi retak yang berdekatan dalam jumlah yang cukup banyak maka akan terjadi pengelupasan beton (spalling) dan delomination, seperti digambarkan pada Gambar .1 dan Gambar 2.
Beton yang terkelupasakan menyebabkan tulangan terbuka dan tidak terlindung dari lingkungan yang korosif. Kondisi ini akan semakin meningkatkan kecepatan korosi, yang pada gilirannya akan meningkatkan kecepatan penurunan kekuatan penampang.
Pengelupasan kulit beton akibat korosi akan mengakibatkan luas penampang beton berkurang secara drastis dan secara otomatis kekakuan (momen inersia) penampang juga akan berkurang.
Kondisi ini akan mengakibatkan peningkatan lendutan (deflection). Lendutan yang berlebihan akan menimbulkan kerusakan pada bagian bangunan yang berada diatas, dibawah atau didekat balok yang mengalami korosi (misalnya dinding retak, plafond melendut dll).
Bila korosi ini dibiarkan saja maka tidak tertutup kemungkinan elemen struktur yang terkena korosi akan mengalami kegagalan dalam memikul beban yang bekerja.
Bila elemen struktur yang gagal merupakan elemen struktur utama atau jumlah elemen struktur yang gagal sernakin bertarnbah banyak, maka kegagalan struktur secara keseluruhan mungkin terjadi (total collapse).
Berdasarkan uraian diatas, maka pengaruh korosi pada bangunan dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu
- Penampilan (Appearonce)
- Pelayanan (Serviceability)
- Kekuatan (strength)
- -Bercak-bercak pada permukaan beton (stainning)
- -Retak (Cracking)
- - Pengelupasan (spallingl
- - Delaminotion
- - Peningkatan lendutan (Deflection)
- - Kegagalan elemen struktur
- - Kegagalan struktur secara total (Collapse)
Dengan berjalannya waktu, retak akan bertambah lebar dan bertambah panjang dan pada saat yang bersamaan retak-retak baru akan terbentuk. Proses terjadinya retak dapat ditunjukkan pada Gambar berikut.
Demikianlah Pengaruh Korosi yang dapat menyebabkan retak pada beton. Semoga bermanfaat.
Ilmunya bermanfaat, Terimakasih Gan..
ReplyDelete