Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Pengalaman Unik Tentang Mutu Kuat Tekan Beton Yang Mungkin Juga Pernah Anda Alami



Akibat dari penyebutan mutu k pada pbi mengakibatkan banyak para pelaku konstruksi susah dan tetap menyebut penyebutan mutu dengan K. Padahal di Sni sudah disebutkan untuk penyebutan mutu beton adalah F'c.  

Dari sinilah,  banyak terjadi perbedaan persepsi di lapangan.  Terutama dalam menyangkut mutu dan para pelaku quality control.

Kejadian ini saya alami belum lama ini,  sebut saja saya bekerja di salah satu supplier Precast sebut saja PT.  A.  Dan salah satu klien kerjasama perusahaan saya, sebut saja PT. B. dimana perusahaan ini mengambil produk precast dengan mutu K-500.

Perusahaan PT.  B,  selaku pelaksana konstruksi untuk memastikan mutu produk yang akan dipakainya selalu minta hasil pengujian,  termasuk pengujian kuat tekan.  Dan kali ini pihak Qc pt B,  meminta uji tekan di lakukan di lab ready mix rekanan pt B. 

maka pada hari yg telah di tetapkan berangkatlah saya ke labor rekanan pt B dengan membawa 3 sampel silinder diameter 15 cm x 30 cm. 

Setelah sampai di lab rekanan pt B,  tim qc pt B langsung menerima saya dan langsung memberi caping pada sampel yg saya bawa.

Pengujian pun di lakukan,  sampel yg di uji berumur 28 hari. Dan hasil yg diperoleh adalah.

  • Sampel 1. 810 KN
  • Sampel 2.  840 KN
  • Sampel 3. 890 KN.
Setelah selesai pengujian,  saya lihat tim qc nya pun melakukan perhitungan. Karena menurut saya untuk mutu K-500 hanya perlu beban sampai 720 KN.

Saya pun merasa tenang dan yakin kalau mutu hasil uji telah sesuai bahkan lebih dari mutu rencana.
Tetapi,  saya terkejut saat salah satu Qc nya datang menghampiri saya dan mengatakan,  "pak,  ini sampel 1 dan 2 tidak masuk mutu k-500 pak.  Jadi gimana pak"?.
 
Saya pun bingung dan bertanya"  gak masuk? kok bisa.   Cara ngitungnya gimana pak?. 
Dia pun menjawab,  langsung aja pak sama pak X. 

Saya pun masuk ke dalam ruangan dan bertanya,  pak apa betul uji sampel kita gak masuk?  Dan berapa hasilnya pak? 

Pak x pun menjawab,  sampel 1 sampai 500 kg/cm2.  Sampel 2 dan 3 tidak sampai. 
Kok gak sampai?  Cara ngitungnya gimana pak?

Dia pun mengatakan kuat tekan dihitung P/A.   P beban dan A luas penampang.

Untuk sampel 1, Berarti
810.000 N/ 17671, 46 mm2= 45, 84 Mpa.
Lalu di konversikan ke kg/cm2 sehingga menjadi 45.84 x 10.192 = 467 kg/cm2

Saya pun kembali bertanya,  kenapa gak di bagi faktor bentuk pak,  0.83. Apa gak salah pak?

Bapak kan pesan mutu k-500,  bukan F'c 50.

Beliau pun menjawab.  Kami kan butuhnya kuat tekannya 500 kg/cm2.  Ini hasilnya gak sampai 500kg/cm2.

Saya jawab kembali,  iya pak,  tapi bapak memesan mutu k-500. Jadi kita buatlah produknya sesuai mutu bapak yg pesan.

Kalau bapak pesan f'c 50 mpa kita buat juga mutu 50 mpa.  Dengan agak berhati2.  Lalu saya pun menjelaskan, karena menurut saya gak mungkin bapak ini gak tau,  beliau saja sepertinya sudah senior,  pasti udh paham betul, seperti itu pikiran saya.

Bapak memesan mutu k-500.  Jadi hasilnya memang harus 500kg/cm2. Tapi harus di uji dengan kubus.  Dan karena yg kita uji adalah silinder,  maka hasilnya kita bagi dengan 0.83. Dimana ini faktor bentuk.  Sehingga hasilnya 467/0.83= 562 kg/cm2.

Bapak itu pun menjawab,  lho.  Kok gtu. Kalau begitu kenapa gak kita uji sampel kubus saja.
Saya jawab lagi. Kita boleh menguji sampel silinder,  tapi dikonversikan ke kubus dengan faktor konversi kubus,  faktornya ada di astm. 

Lalu kalau memang sampel pengujian haruslah sampel kubus, maka seharusnya kita sepakati di awal, Saat ini Standard SNI sampel pengujian adalah Kubus dan mutu beton adalah F'c bukan lagi K.

Tapi sepertinya beliau masih tetap pada pendiriannya,  dan membuat laporannya.
Waktu saya lihat laporannya di situ saya lihat sampel 1 tetap 467 kg/cm2 dengan beban 810 kn. Mutu rencana tertulis K-500 kg/cm2.  Dan catatan dibawah laporan. sampel adalah sampel silinder 15x30 cm.
.
Oke oke pak, kalau saya tetap pada pendapat saya pak,  mutunya sampai k-500.

Dan kalau bapak masih berpendapat sama, selanjutnya kita uji ke lab independent lagi pak! 
Dan berikutnya,  tidak jadi uji ke lab independent.  Karena Perusahaan tempat saya bekerja tidak ada menerima komplain dan pengiriman tetap berlanjut.

Demikianlah,  terjadinya perbedaan pendapat.  Saya menduga mungkin beliau sudah pelajari dan merasa yg saya sampaikan benar. Dan atau memang beliau sudah paham dari awal,  tapi mencoba mencari sedikit celah agar terjadi sedikit transaksi :D.
M Hadi H, S.T.
M Hadi H, S.T. Sharing and building, berharap dapat berpartisipasi walaupun dalam hal kecil untuk kemajuan pengetahuan - Mengabdi di Dinas Pekerjaan Umum salah satu instansi Pemerintah Daerah

Post a Comment for "Pengalaman Unik Tentang Mutu Kuat Tekan Beton Yang Mungkin Juga Pernah Anda Alami"