Sambungan Pada Jalan Beton Semen
Sambungan adalah perlemahan plat beton yang sengaja dibuat agar retak yag timbul pada plat beton baik retak
melintang maupun memanjang sesuai dengan yang kita harapkan baik bentuk maupun lokasinya
Sambungan melintang dibuat setiap jarak 5 m - 6 m. (rumus pendekatan 24 s/d 25 x T beton) Sambungan memanjang dibuat maks. 4.5 m
Fungsi sambungan :
PELAKSANAAN SAMBUNGAN MEMANJANG
Batang baja ulir (deformed bar), sebagai batang pengikat (tie bars), dengan panjang, ukuran, dan jarak seperti yang ditentukan harus diletakkan tegak lurus sambungan memanjang memakai alat mekanik atau dipasang dengan besi dudukan (chair), untuk mencegah perubahan tempat
Batang pengikat tersebut tidak boleh di cat atau dilapisi aspal atau material lain atau dimasukkan tabung, kecuali untuk keperluan pelebaran nantinya.
Bila tertera dalam Gambar Rencana dan bila lajur perkerasan yang berdekatan dilaksanakan terpisah, acuan baja harus digunakan untuk membentuk keyway (takikan) sepanjang sambungan memanjang.
Tie bar dapat dibengkokkan dengan sudut tegak lurus acuan dari lajur yang dilaksanakan dan diluruskan kembali sampai posisi tertentu sebelum beton lajur yang berdekatan dihamparkan atau sebagai pengganti tie bar yang dibengkokkan dapat digunakan 2 batang tie bar yang disambung (two-piece connectors).
Sambungan memanjang acuan (longitudinal form joint) terdiri dari takikan / alur ke bawah memanjang pada permukaan jalan. Sambungan tersebut harus dibentuk dengan alat mekanis atau dibuat secara manual dengan ukuran dan garis sesuai Gambar Rencana sewaktu beton masih mudah dibentuk
Alur ini harus diisi dengan kepingan (filler) material yang telah tercetak sebelumnya (premolded) atau dicor (poured) dengan material penutup sesuai yang disyaratkan.
Sambungan memanjang tengah (longitudinal centre joint) harus dibuat sedemikian rupa sehingga ujungnya berhubungan dengan sambungan melintang (transverse joint), bila ada.
Sambungan memanjang gergajian (longitudinal sawn joint) harus dibuat dengan pemotong beton dengan gergaji beton yang disetujui sampai kedalaman, lebar dan garis sesuai Gambar Rencana.
Untuk menjamin pemotongan sesuai dengan garis pada Gambar Rencana, harus digunakan alat bantu atau garis bantu yang memadai. Sambungan memanjang ini harus digergaji sebelum berakhimya masa perawatan beton, atau segera sesudahnya sebelum peralatan atau kendaraan diperbolehkan memasuki perkerasan beton baru tersebut
Daerah yang akan digergaji harus dibersihkan dan sambungan harus segera diisi dengan material penutup (sealer) sesuai dengan yang disyaratkan.
Sambungan memanjang tipe sisip permanen (longitudinal permanent insert type joints) harus dibentuk dengan menempatkan lembaran plastik yang tidak akan bereaksi secara kimiawi dengan bahan beton
Lebar lembaran ini harus cukup untuk membentuk bidang yang diperlemah dengan kedalaman sesuai Gambar Rencana. Sambungan dengan bentuk bidang lemah (weaken plane type joint) tidak perlu dipotong (digergaji)
Ketebalan kepingan tidak boleh kurang dari 0,5 mm dan harus disisipkan memakai alat mekanis sehingga dijamin tetap berada pada posisi yang tepat. Ujung atas lembaran ini harus berada di bawah permukaan akhir (finished surface) perkerasan sesuai yang tertera pada Gambar Rencana.
Kepingan sisipan ini tidak boleh rusak selama pemasangan atau karena pekerjaan finishing pada beton. Garis sambungan harus sejajar dengan garis sumbu (centre line) jalan dan jangan terlalu besar perbedaan kerataannya
Alat pemasangan mekanis harus menggetarkan beton selama kepingan itu disisipkan sedemikian rupa agar beton yang terganggu kembali rata sepanjang pinggiran kepingan tanpa menimbulkan segregasi
Sambungan memanjang secara garis besar bertujuan untuk mengendalikan retak arah memanjang, berikut contoh spesifkasi sambungan arah memanjang
SAMBUNGAN MELINTANG
Filler (bahan pengisi) untuk sambungan ekspansi (expansion joint filler) harus menerus dari acuan ke acuan, dibentuk sesuai dengan tanah dasar, dan takikan sepanjang acuan
Filler sambungan pracetak (preform joint filler) harus disediakan dengan panjang yang sama dengan lebar jalan atau sama dengan lebar satu lajur. Filler yang rusak atau yang sudah diperbaiki tidak boleh digunakan, kecuali bila disetujui.
Filler sambungan ini harus ditempatkan pada posisi vertikal. Alat bantu atau pemegang yang disetujui harus digunakan untuk menjaga agar filler tetap pada garis dan alinyemen yang semestinya selama penghamparan dan finishing beton
Perubahan posisi akhir sambungan tidak boleh lebih dari 5 mm pada alinyemen horisontalnya menurut garis lurus. Bila filler dipasang berupa bagian-bagian, maka di antara unit-unit yang berdekatan tidak boleh ada celah.
Sambungan Gergajian (Sawn Contraction Joints) harus dibuat dengan membuat alur dengan gergaji pada permukaan perkerasan dengan lebar, kedalaman, jarak dan garis sesuai yang tercantum pada Gambar Rencana, dengan gergaji beton yang disetujui
Setelah sambungan digergaji, bekas gergajian dan permukaan beton yang berdekatan harus dibersihkan.
Penggergajian harus dilakukan secepatnya setelah beton cukup keras agar penggergajian tidak menimbulkan keretakan, dan jangan lebih dari 18 jam setelah pemadatan akhir beton
Sambungan harus dibuat / dipotong sebelum terjadi retakan karena susut. Bila perlu, penggergajian dapat dilakukan pada waktu siang atau malam hari dalam cuaca apa pun. Penggergajian harus ditangguhkan bila di dekat tempat sambungan ada retakan
Penggergajian harus dihentikan bila retakan terjadi di depan gergajian. Bila retakan sulit dicegah ketika dimulai penggergajian, maka pembuatan sambungan kontraksi harus dibuat dengan takikan / alur sebelum beton mencapai pengeringan tahap awal sebagaimana dijelaskan di atas. Secara umum, penggergajian harus dilakukan berurutan.
Contoh dan Spesifikasi pelaksanaan sambungan melintang sebagai antisipasi Susut
TYPICAL SAMBUNGAN MEMANJANG DENGAN TIE BAR
Dowel dan Tie bar
Apa saja kelebihan dan kekurangan jalan beton Semen? bisa anda baca disini >> Kelebihan dan kekuarangan jalan beton. Pembahasan khusus Dowel bisa anda lihat disini>>Mengenal Apa itu Dowel Pada Perkerasan Beton. Demikianlah Sambungan Pada Jalan Beton Semen semoga bermanfaat.
Sambungan melintang dibuat setiap jarak 5 m - 6 m. (rumus pendekatan 24 s/d 25 x T beton) Sambungan memanjang dibuat maks. 4.5 m
Fungsi sambungan :
- Mengakomodasi gerakan susut (samb.melintang).
- Mengakomodasikan gerakan lenting plat beton akibat panas - dingin pada siang – malam (sambungan Memanjang).
- Mengendalikan Retak
- Memudahkan Pelaksanaan
- Mengakomodasi Gerakan Pelat
- Sambungan Memanjang
- Sambungan Melintang
- Sambungan Konstruksi
- Sambungan Isolasi
PELAKSANAAN SAMBUNGAN MEMANJANG
Batang baja ulir (deformed bar), sebagai batang pengikat (tie bars), dengan panjang, ukuran, dan jarak seperti yang ditentukan harus diletakkan tegak lurus sambungan memanjang memakai alat mekanik atau dipasang dengan besi dudukan (chair), untuk mencegah perubahan tempat
Batang pengikat tersebut tidak boleh di cat atau dilapisi aspal atau material lain atau dimasukkan tabung, kecuali untuk keperluan pelebaran nantinya.
Bila tertera dalam Gambar Rencana dan bila lajur perkerasan yang berdekatan dilaksanakan terpisah, acuan baja harus digunakan untuk membentuk keyway (takikan) sepanjang sambungan memanjang.
Tie bar dapat dibengkokkan dengan sudut tegak lurus acuan dari lajur yang dilaksanakan dan diluruskan kembali sampai posisi tertentu sebelum beton lajur yang berdekatan dihamparkan atau sebagai pengganti tie bar yang dibengkokkan dapat digunakan 2 batang tie bar yang disambung (two-piece connectors).
Sambungan memanjang acuan (longitudinal form joint) terdiri dari takikan / alur ke bawah memanjang pada permukaan jalan. Sambungan tersebut harus dibentuk dengan alat mekanis atau dibuat secara manual dengan ukuran dan garis sesuai Gambar Rencana sewaktu beton masih mudah dibentuk
Alur ini harus diisi dengan kepingan (filler) material yang telah tercetak sebelumnya (premolded) atau dicor (poured) dengan material penutup sesuai yang disyaratkan.
Sambungan memanjang tengah (longitudinal centre joint) harus dibuat sedemikian rupa sehingga ujungnya berhubungan dengan sambungan melintang (transverse joint), bila ada.
Sambungan memanjang gergajian (longitudinal sawn joint) harus dibuat dengan pemotong beton dengan gergaji beton yang disetujui sampai kedalaman, lebar dan garis sesuai Gambar Rencana.
Untuk menjamin pemotongan sesuai dengan garis pada Gambar Rencana, harus digunakan alat bantu atau garis bantu yang memadai. Sambungan memanjang ini harus digergaji sebelum berakhimya masa perawatan beton, atau segera sesudahnya sebelum peralatan atau kendaraan diperbolehkan memasuki perkerasan beton baru tersebut
Daerah yang akan digergaji harus dibersihkan dan sambungan harus segera diisi dengan material penutup (sealer) sesuai dengan yang disyaratkan.
Sambungan memanjang tipe sisip permanen (longitudinal permanent insert type joints) harus dibentuk dengan menempatkan lembaran plastik yang tidak akan bereaksi secara kimiawi dengan bahan beton
Lebar lembaran ini harus cukup untuk membentuk bidang yang diperlemah dengan kedalaman sesuai Gambar Rencana. Sambungan dengan bentuk bidang lemah (weaken plane type joint) tidak perlu dipotong (digergaji)
Ketebalan kepingan tidak boleh kurang dari 0,5 mm dan harus disisipkan memakai alat mekanis sehingga dijamin tetap berada pada posisi yang tepat. Ujung atas lembaran ini harus berada di bawah permukaan akhir (finished surface) perkerasan sesuai yang tertera pada Gambar Rencana.
Kepingan sisipan ini tidak boleh rusak selama pemasangan atau karena pekerjaan finishing pada beton. Garis sambungan harus sejajar dengan garis sumbu (centre line) jalan dan jangan terlalu besar perbedaan kerataannya
Alat pemasangan mekanis harus menggetarkan beton selama kepingan itu disisipkan sedemikian rupa agar beton yang terganggu kembali rata sepanjang pinggiran kepingan tanpa menimbulkan segregasi
Sambungan memanjang secara garis besar bertujuan untuk mengendalikan retak arah memanjang, berikut contoh spesifkasi sambungan arah memanjang
- Jarak antar sambungan 3-4 m
- Tulangan Ulir diameter 16 mm
- Jarak antar batang pengikat 75 cm
- Panjang Batang = 38 x diameter + 75 mm
- Peaksanaan sambungan memanjang menggunakan pengunci
- dibentuk dengan menggergaji atau dibentuk saat beton masih plastis
- kedalaman penggergajian 1/3 tebal plat
SAMBUNGAN MELINTANG
Filler (bahan pengisi) untuk sambungan ekspansi (expansion joint filler) harus menerus dari acuan ke acuan, dibentuk sesuai dengan tanah dasar, dan takikan sepanjang acuan
Filler sambungan pracetak (preform joint filler) harus disediakan dengan panjang yang sama dengan lebar jalan atau sama dengan lebar satu lajur. Filler yang rusak atau yang sudah diperbaiki tidak boleh digunakan, kecuali bila disetujui.
Filler sambungan ini harus ditempatkan pada posisi vertikal. Alat bantu atau pemegang yang disetujui harus digunakan untuk menjaga agar filler tetap pada garis dan alinyemen yang semestinya selama penghamparan dan finishing beton
Perubahan posisi akhir sambungan tidak boleh lebih dari 5 mm pada alinyemen horisontalnya menurut garis lurus. Bila filler dipasang berupa bagian-bagian, maka di antara unit-unit yang berdekatan tidak boleh ada celah.
Sambungan Gergajian (Sawn Contraction Joints) harus dibuat dengan membuat alur dengan gergaji pada permukaan perkerasan dengan lebar, kedalaman, jarak dan garis sesuai yang tercantum pada Gambar Rencana, dengan gergaji beton yang disetujui
Setelah sambungan digergaji, bekas gergajian dan permukaan beton yang berdekatan harus dibersihkan.
Penggergajian harus dilakukan secepatnya setelah beton cukup keras agar penggergajian tidak menimbulkan keretakan, dan jangan lebih dari 18 jam setelah pemadatan akhir beton
Sambungan harus dibuat / dipotong sebelum terjadi retakan karena susut. Bila perlu, penggergajian dapat dilakukan pada waktu siang atau malam hari dalam cuaca apa pun. Penggergajian harus ditangguhkan bila di dekat tempat sambungan ada retakan
Penggergajian harus dihentikan bila retakan terjadi di depan gergajian. Bila retakan sulit dicegah ketika dimulai penggergajian, maka pembuatan sambungan kontraksi harus dibuat dengan takikan / alur sebelum beton mencapai pengeringan tahap awal sebagaimana dijelaskan di atas. Secara umum, penggergajian harus dilakukan berurutan.
Contoh dan Spesifikasi pelaksanaan sambungan melintang sebagai antisipasi Susut
- Tegak lurus sumbu jalan
- Kedalaman sambungan 1/4 tebal dengan lapis pondasi berbutir dan 1/3 tebal dengan lapis stabilisasi semen
- Jarak Sambungan tergantung tipe perkerasan, 4-5 m PBSBTT, 8-15 m PBSBDT
- Sambungan dilengkapi besi polos dengan L = 45 cm, D = 30 Cm Diamter 20-30 mm tergantung tebal pelat
- Setengah Panjang besi diberi anti lengket
TYPICAL SAMBUNGAN MEMANJANG DENGAN TIE BAR
Dowel dan Tie bar
Apa saja kelebihan dan kekurangan jalan beton Semen? bisa anda baca disini >> Kelebihan dan kekuarangan jalan beton. Pembahasan khusus Dowel bisa anda lihat disini>>Mengenal Apa itu Dowel Pada Perkerasan Beton. Demikianlah Sambungan Pada Jalan Beton Semen semoga bermanfaat.
Makasih Infonya Pak..kami memproduksi karet joint untuk celah antar beton..mohon ijin kalo boleh share lagi artikelnya..
ReplyDeleteNanya Om, PBSBDT dan PBSBTT itu apa?
ReplyDelete