Apa Kabar Proyek Utilitas Yang Terjebak Krisis Perekonomian?

Pemerintah banyak mencanangkan proyek pembangunan infrastruktur hingga beberpa tahun ke depan. Salah satu contohnya adalah proyek utilitas ibu kota baru di Kalimantan. Sejak krisis bermula, banyak muncul pertanyaan tentang bagaimana nasib industri pembangunan. Pasalnya, dana yang mestinya digelontorkan demi pembangunan Indonesia langsung terhenti dan beralih untuk penanganan Covid-19.

Proyek utilitas sendiri bermakna sebuah sarana mutakhir meliputi bidang kesehatan, keamanan dan transportasi. Tujuan dibangun proyek tersebut guna melengkapi segala kebutuhan serta memaksimalkan kinerja fasilitas negara.

Dalam artian sempurna tanpa memiliki kekurangan untuk tetap menjaga kondisi terus bersinergi. Bagi proyek ibu kota, tidak nampak keputusan yang akan menghentikan niat pembangunan. Hanya saja alat berat masih belum turun melanjutkan evakuasi.

Artinya, pemerintah tidak menghentikan seluruh proyek begitu saja. Sebuah proyek yang berjalan harus mengikuti persyaratan yang ada. Bersama situasi genting, tindakan pemerintah memperketat prosedur pelaksanaan proyek dirasa benar.

Penghentian seluruh pembangunan infrastruktur tidak hanya berdampak bagi cita-cita negara melainkan pada pekerja pula. Saat seluruh proyek terhenti, maka tingkat pengangguran pasti melesat tinggi. Kenyataan berikut juga tak selaras dengan visi negara dalam mengurangi kesenjangan sosial dengan menghapus pengangguran.

Indonesia memang tengah merangkak menjadi salah satu negara maju. Selain infrastruktur sorotan kebijakan menangani masalah dalam situasi macam ini termasuk elemen menjadi negara maju. Pembangunan tidak merubah jati diri Negara Indonesia, melainkan meningkatkan daya serta mutu kita. Karena hal itu pula, dunia konstruksi makin terkenal belakangan sebagai sektor yang ditunjuk untuk merubah wajah negara.

Bila saat ini ada proyek pembangunan infrastruktur yang tetap dikerjakan selama pandemi, berarti dia mengantongi persyatan resmi. Mungkin kita jarang memikirkan beberapa syarat ini namun jika di antara kita penasaran apa saja persyaratan tersebut,

Silakan simak ini.

Alasan Proyek Utilitas Tetap Berjalan

Bagian Dari Proyek Strategis Nasional

Proyek Strategis Nasional atau disingkat PSN diputuskan tetap jalan terus. Salah satu proyek yang disetujui adalah jalur kereta cepat Jakarta-Bandung hingga Surabaya.

Proyek Strategis Nasional memiliki periode 2020 sampai 2024 di antaranya adalah proyek jalan, jembatan, bandara dan kawasan industri. Presiden Jokowi berspekulasi melalui proyek PSN akan mendorong pertumbuhan ekonomi serta membuka lapangan pekerjaan baru.

Menggunakan Sumber Daya Energi Yang Tersedia

Proyek selanjutnya yang disetujui sebagai sarana pembangunan infrastruktur berkelanjutan mesti memiliki syarat ini. Lemahnya ekonomi sekarang tidak mengizinkan proyek menggunakan bahan impor.

Kebanyakan bahan proyek memesan dari negara lain sedangkan krisis tak hanya menyerang Indonesia. Jika proyek tersebut ingin tetap dijalankan di tengah pandemi, segala bahan serta sumber daya energi lain harus memakai seadanya.

Hampir Menyentuh Target

Sebuah proyek yang kondisinya hampir selesai dan menyentuh target lalu diterpa kabar pandemi memang harus tetap berjalan. Entah itu proyek perluasan jalan atau proyek yang tidak memakan waktu lama lainnya mesti terus berjalan. Hasil proyek ini dapat membantu kinerja sektor lain yang membutuhkan waktu lama dalam pemulihan.

Semua proyek utilitas dianggap penting, tidak hanya proyek pembangunan infrastruktur ibu kota. Pemerintah pasti berusaha memastikan proyek-proyek tersebut berjalan lancar. Kendala akan kerap ditemui selama melakukan pekerjaan, terlebih pada industri konstruksi. Namun solusi yang ditawarkan untuk menyelesaikan masalah juga harus terus ada. Melanjutkan pembangunan adalah tugas seluruh masyaraka Indonesia tanpa memandang dari industri konstruksi atau bukan.