Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Teknologi Drone Membantu Pelaksanaan Proyek Konstruksi

Teknologi Drone Membantu Pelaksanaan Proyek Konstruksi
Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat menyebabkan kebutuhan akan bangunan baik berupa perkantoran ataupun tempat tinggal semakin meningkat. Sehingga pada saat ini untuk memenuhi kebutuhan tersebut banyak bangunan bangunan tinggi yang dibangun.

Bangunan bangunan tinggi selain digunakan sebagai perkantoran kebanyakan dibuat untuk menyediakan hunian sementara ataupun hunian tetap seperti hotel hingga apartemen. Tujuan dibangunnya bangunan tinggi adalah untuk mengatasi keterbatasan lahan yang dimiliki.

Karena semakin cepatnya pertumbuhan pembangunan terutama bangunan tinggi perlulah dibarengi dengan perkembangan inovasi baru didunia konatruksi. Banyak teknologi baru lahir dan berkembang untuk membantu meringankan dan mempermudah kerja pelaku konstruksi dengan menggunakan berbagai fitur-fitur di dalamnya. Salah satunya adalah UAV (Unmanned Aerial Vehicle) atau sering disebut dengan drone.

UAV (Unmanned Aerial Vehicle)

Unmanned Aerial Vehicle (UAV) atau kendaraan udara tanpa awak adalah salah satu teknologi yang sedang mengalami perkembangan yang pesat dan memiliki potensi yang sangat besar, baik untuk keperluan militer maupun kepentingan sipil. Adapun beberapa contoh pengaplikasian UAV:
  1. Melakukan penginderaan jarak jauh, seperti memantau jaringan listrik, melakukan pemetaan suatu daerah, melihat keadaan geologi suatu daerah, dan memantau lahan pertanian. 
  2. Melakukan respons terhadap bencana yang terjadi, seperti melakukan pemantauan kerusakan akibat bencana banjir dan melakukan pemantauan kebakaran hutan.
  3. Melakukan pengawasan hukum, seperti patroli keamanan suatu lokasi, pemantauan keadaan lalu lintas, patroli keadaan pesisir, kelautan, dan perbatasan. 
  4. Melakukan pencarian dan penyelamatan pada daerah yang sulit dijangkau. 
  5. Melakukan perjalanan transportasi, seperti membawa kargo kecil, kargo besar hingga mengangkut penumpang. 
  6. Menjadi alat penghubung komunikasi permanen ataupun sementara dan juga untuk menyalurkan siaran seperti siaran televisi danradio. 
  7. Membawa dan mengirimkan suatu muatan, seperti membawa air untuk memadamkan kebakaran atau membawakan zat kimia untuk merawat tanaman. 
  8. Melakukan pengambilan gambar untuk keperluan perfilman dan juga hiburan. 
Saat ini seiring dengan perkembangan teknologi, jenis drone bukan hanya satu saja. Jenis drone ini dibedakan berdasarkan fungsinya. Maka tak heran jika jenis dari drone ini bermacam-macam. Hal ini karena fungsi penggunaan dari drone pun sangat banyak.

Drone Militer

Sesuai dengan namanya, fungsi drone adalah untuk kepentingan bidang militer. Jenis drone yang populer pada drone militer ini ialah UAV Predator dan juga Reaper. Indonesia pun memiliki drone militer, seperti Puna Wulung, Puna Pelatuk, Puna Sriti, Puna Gagak serta Puna Alap-alap.

Drone Konsumer

Jenis dari drone konsumer ini sering digunakan sebagai hobi para pengguna ataupun bisa dijadikan untuk pembuatan sebuah video maupun fotografi. Karena fungsinya yang sering digunakan untuk memenuhi hobi, maka drone ini pun dilengkapi dengan kamera yang memiliki resolusi tinggi. Beberapa drone yang biasa digunakan sebagai drone konsumer ialah DJI Mavic Pro, GoPro Karma serta DJI Phantom.

Drone Mainan

Fungsi dari drone ini adalah hanya digunakan sebagai mainan saja. Selain itu, untuk drone mainan ini biasnya tidak memiliki kamera. Akan tetapi jika drone ini memiliki kamera pada bagian bawahnya, maka kamera yang digunakan pun bukan kamera dengan kualitas resolusi yang tinggi. Drone ini pun sering digunakan bagi para pilot pemula.

Drone Profesional

Sama seperti drone konsumer, drone ini pun biasa digunakan sebagai alat untuk produksi sebuah video ataupun project. Sehingga kamera yang dimiliki pada drone ini tentu saja lebih baik daripada drone konsumer. Drone ini pun termasuk dalam jenis quadcopter atau drone yang memiliki 4 balingbaling. Salah satu drone profesional yang sering digunakan ialah DJI Inspire series, baik itu Inspire 1, Inspire 1 Pro atau Raw, serta Inspire 2.
Inspire 1 Pro, Jenis Drone untuk Pembuatan Video
Inspire 1 Pro, Jenis Drone untuk Pembuatan Video | Sumber: fatllama.com

Drone Industrial

Drone jenis ini merupakan tingkat lanjutan dari drone profesional. Karena merupakan jenis drone lanjutan maka baling-baling yang dimiliki pun cukup banyak atau biasa disebut sebagai konfigurasi multirotor. Drone jenis ini pun sering digunakan untuk industri film besar ataupun bisa digunakan pada bidang pertanian. Drone yang digunakan pada bidang pertanian bukan untuk merekam lahan pertanian yang ada loh, melainkan untuk membantu menyemprotkan pestisida ataupun pupuk. Contoh drone yang biasa digunakan sebagai drone industrial ialah Yamaha Rmax, DJI MG1 serta DJI Matrice 600.
Yamaha Rmax, Salah Satu Drone yang Membantu untuk Menyemprotkan Pestisida ataupun Pupuk
Yamaha Rmax, Salah Satu Drone yang Membantu untuk Menyemprotkan Pestisida ataupun Pupuk | Sumber: www.yamahamotorsports.com

Dalam pekerjaan konstruksi drone/UAV yang biasa digunakan adalah tipe drone konsumer/drone profesional dengan tipe drone multi-rotor. Terdapat 2 tipe drone berdasarkan bentuknya yaitu multi-rotor dan fixed wing.

Multi-rotor adalah model dron pemetaan yang paling umum digunakan untuk membuat peta dan model dengan software DroneDeploy dengan bantuan sensor lidar , Pesawat multi-rotor terbuat dari bodi tengah dan beberapa brushless sehingga baling-baling elektrik bisa terbang dan manuver saat terbang. Sedangkan Fixed wing dirancang seperti jenis pesawat yang lebih tradisional - yang terlihat serupa dengan pesawat terbang.

Mereka terbuat dari badan pusat yang memiliki dua sayap dan satu baling-baling. Drone tipe multi-rotor digunakan dalam melakukan survei lokasi karena memiliki beberapa kelebihan dibandingkan tipe fixed wing seperti yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Perbandingan antara drone tipe multi-rotor dan fixed wing
Perbandingan antara drone tipe multi-rotor dan fixed wing | Sumber: buaya-instrument.com

Lidar (Light Detection And Ranging)

Penggunaan drone sebagai alat pemetaan lokasi proyek biasanya menggunakan teknologi Lidar (Light Detection And Ranging). UAV Lidar melibatkan pemasangan pemindai laser pada UAV untuk mengukur tinggi titik di bentang bawah UAV. 3DR X8-M UAV untuk pemotretan fotografi dan pemindaian liar Lidar dapat menangkap ratusan kilometer persegi dalam satu hari.

Dengan mengukur 10-80 poin per meter persegi, model digital landscape yang sangat rinci dapat dibuat. Sensor lidar juga bisa menembus kanopi bangunan dan vegetasi yang lebat, sehingga memungkinkan untuk menangkap struktur tanah kosong yang tidak dapat dilihat satelit, serta penutup tanah yang cukup detail untuk memungkinkan kategorisasi vegetasi dan pemantauan perubahan.

Dengan menggunakan teknologi Lidar terdapat beberapa kegiatan pemetaan konstruksi baik jalan maupun bangunan yang dapat dilakukan diantaranya:
  1. DEM / DTM / DSM (model permukaan)
  2. Gambar udara geofisika yang dikoreksi secara geospasial) 
  3. Model Bangunan 3D
  4. Peta Kontur(DTM)
  5. Fitur planemetric (pinggir jalan, ketinggian, tanda, jejak kaki bangunan, dll)
  6. Survei Volumetrik 
Salah Satu Bentuk Pemetaan dengan Menggunakan Teknologi Lidar
Salah Satu Bentuk Pemetaan dengan Menggunakan Teknologi Lidar | Sumber:buaya-instrument.com
Penerapan teknologi Lidar di Indonesia telah dilakukan, salah satu pelaksananya adalah Terra Drone Indonesia (ex. Aero Geosurvey Indonesia) sebagai penyedia jasa survei pemetaan menggunakan drone selama ini telah bekerjasama dengan beberapa kontraktor untuk memanfaatkan aplikasi pemetaan drone di sektor konstruksi.

Salah satu proyek yang dilakukan demonstrasi Lidar (Light Detection and Ranging) adalah proyek bendungan di kawasan Megamendung, Kabupaten Bogor yang pengerjaan konstruksinya dilaksanakan oleh PT. Wijaya Karya. Demonstrasi ini dilaksanakan pada tanggal 25 April 2019.
Foto Tim Terra Drone dan Tim Wijaya Karya
Foto Tim Terra Drone dan Tim Wijaya Karya | Sumber: terra-drone.net
Demonstrasi survei pemetaan topografi menggunakan drone LiDAR tersebut dilakukan dalam waktu satu hari dengan cakupan hasil seluas ±20 hektar, dengan hasil data berupa peta hingga model 3 dimensi yang beresolusi tinggi dan akurat. Dengan hasil tersebut, nantinya dapat dianalisis lebih jauh perkembangan pembangunan yang telah dicapai.

Selain itu, hasil tersebut juga dapat digunakan sebagai referensi manajemen proyek dalam melakukan perencanaan, mengambil keputusan, ataupun mengukur capaian pekerjaan yang biasa dilakukan secara berkala dalam kegiatan pengawasan kegiatan proyek. Penggunaan teknologi LiDAR memudahkan kegiatan survei pemetaan topografi khususnya di wilayah hutan atau kebun yang rimbun, serta memudahkan proses pemantauan kegiatan proyek konstruksi yang sedang berjalan.
Penulis: Firman Budi Prihartono ST. Knowledge Management
Daftar Pustaka :
_.2019. Dasar UAV Pementaan Dronedeploy dan Dasar Pemetaan dengan Lidar.buaya-instrument.com diakses pada tanggal 10 Juli 2019 
_.2019.Terra Drone Indonesia Demonstrasikan LiDAR untuk Proyek Konstruksi Wijaya Karya www.terradrone.net/diakses pada tanggal 10 Juli 2019

M Hadi H, S.T.
M Hadi H, S.T. Sharing and building, berharap dapat berpartisipasi walaupun dalam hal kecil untuk kemajuan pengetahuan - Mengabdi di Dinas Pekerjaan Umum salah satu instansi Pemerintah Daerah

1 comment for "Teknologi Drone Membantu Pelaksanaan Proyek Konstruksi"

  1. Great article Lot's of information to Read...Great Man Keep Posting and update to People..Thanks drone photography

    ReplyDelete