Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Segregasi dan Bleeding pada Beton Serta Cara Mengatasi dan Mengantisipasinya

Pada proyek-proyek konstruksi di lapangan saat proses konstruksi maupun pasca konstruksi seringkali dapat kita jumpai beragam permasalahan, salah satunya adalah kerusakan pada beton. Kerusakan ini dapat kita jumpai pada elemen struktur beton seperti kolom, balok, pelat, dan dinding beton. 

Permasalahan ini sering mengakibatkan stake holder yang terkait dalam proyek menjadi khawatir, karena dampak kerusakan tersebut dapat mengakibatkan melemahnya struktur jika terjadi pada beton elemen struktural. Contoh kerusakan pada beton yang sering dijumpai di lapangan juga ada bermacam-macam seperti retak pada beton, dan voids atau honeycomb. 

Adapun yang menjadi penyebab terjadinya kerusakan pada beton bisa saja terjadi karena kondisi adukan beton yang tidak baik, seperti terjadinya segregasi dan atau bleeding pada beton.

Segregasi Pada Beton

Segregasi pada beton adalah pemisahan agregat pada campuran. Agregat tidak menyatu dan tidak homogen. Hal ini akan menimbulkan masalah pada hasil adukan yang diinginkan

Di lapangan pada saat pengecoran ada banyak kendala yang di hadapi saat melakukan pelaksanaan, dan untuk segregasi kendala itu bisa disebabkan karena kandungan air pada material melebihi yang diperkirakan, atau pada saat mixing material dalam kondisi basah yang disebabkan karena kondisi hujan atau gerimis

Selain karena kandungan air pada material yang berlebihan Segregasi juga bisa disebabkan karena pelaksanaan pengadukan dan pengecoran yang salah.

Keropos karena segregasi pada beton
Keropos karena Segregasi
Pada beton segregasi ada 3 tipe,
  1.  Pemisahan agregat kasar dari adukan.
  2.  pemisahan pasta semen dari adukan
  3.  Pemisahan air dari adukan semen (Bleeding).
Adukan beton segar terdiri dari semen, pasir dan agregat kasar, adukan yang bagus dan baik itu adalah adukan terdiri dari masing masing bagian penyusun yang menyatu dan homogen

Adukan yang tidak proporsional akan meyebabkan terjadinya segregasi, hal ini disebabkan karena adanya perbedaan spesific gravity bahan penyusunnya

Spesific gravity semen diantara 3,1-3,6 , dan agregat  ada disekitar 2.6-2.7. karena perbedaan inilah yang menjadi dasar terjadinya segregasi pada adukan.

Segregasi pada beton
Pemisahan Agregat dan Pasta
Selain karena adukan yan tidak proporsional, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, segregasi juga bisa disebabkan karena pelaksanaan yang salah. Berikut ini beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya segregasi,
  1. Jarak transportasi adukan yang terlalu jauh. 
  2. Campuran proporsional adukan, dimana material penyusunnya tidak bisa saling mengisi/menahan material penyusun yang lain.
  3. Tinggi jatuh adukan lebih dari 1 m
  4. Proses vibra yang terlalu lama.
Cara me minimize segregasi pada beton,
  1. Segregasi bisa diatasi dengan menyesuaikan kebutuhan proporsional masing masing material penyusun.  misalnya dengan menambah pasir untuk menahan agregat agar tidak jatih kebawah adukan. Untuk mengetahui cara membuat job mix design lihat disini >>> Perencanaan Campuran Job Mix Desain Beton
  2. Menyesuaikan kondisi pelaksanaan sesuai yang dibutuhkan, baik itu proses penuangan, transportasi pemadatan maupun finishing. bagaimana metode penuangan beton yang bagus ? lihat disini >>Metode penuangan beton
  3. Menggunakan Air entraining agent, admixture dan material pozzolan. Pembahasan bahan tambah beton lihat disini>>Bahan tambah admixture beton

Bleeding Pada Beton

Bleeding adalah “Mixing Water” yang naik ke permukaan beton sesaat setelah beton selesai di cor dan partikel agregat kasar turun ke bawah.
Penyebabnya :
  1. Campuran terlalu basah (W/C ratio terlalu tinggi) atau adanya penambahan air pada saat pengecoran
  2. Rancangan campuran beton yang kurang baik sehingga tidak cukup material halus untuk menahan “laju” air ke permukaan beton. Cara membuat rancangan campuran lihat disini >>> Perencanaan Campuran Job Mix Desain Beton
Penanggulangannya :
Menambah kandungan “finer” antara lain dengan :
  1. Mengkombinasi pasir kasar dengan pasir yang lebih halus atau dengan Abu batu. Tujuan dari penambahan ini agar campuran beton lebih “kohesif”
  2. Menaikkan jumlah semen (sampai batas tertentu). Dari penambahan ini maka admixture yang dibutuhkan untuk menjaga workabilitas akan bertambah.

M Hadi H, S.T.
M Hadi H, S.T. Sharing and building, berharap dapat berpartisipasi walaupun dalam hal kecil untuk kemajuan pengetahuan - Mengabdi di Dinas Pekerjaan Umum salah satu instansi Pemerintah Daerah

Post a Comment for "Segregasi dan Bleeding pada Beton Serta Cara Mengatasi dan Mengantisipasinya"